Lewat Buku, BP2D Kota Malang Bocorkan 40 Jurus Layanan Perpajakan

Buku 40 Jurus BP2D Kota Malang diluncurkan. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang membeberkan rahasia dalam menjalankan tugasnya. Rahasia itu dibocorkan melalui buku berjudul ’40 Jurus BP2D Kota Malang’.

Dalam buku setebal 110 halaman tersebut, dijelaskan secara runut berbagai terobosan BP2D mulai dari sebagai kota pertama di lndonesia yang menerapkan pajak online sejak akhir tahun 2013 lalu. Tersedia pula isi buku ini dalam bentuk video berdurasi 11 menit 53 detik.

Dipaparkan juga sistem jemput bola ke tengah masyarakat melalui kegiatan Tax Goes to School, Campus, Mall dan Kampung, hingga memberi sarana edukasi perpajakan melalui mobil Tax Online Keliling. BP2D juga menggeber program Sunset Policy yang berlangsung sampai dua jilid.

Tahun ini, terbentuk pula Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lima kecamatan, ditambah lagi dengan melaunching Tim Saber Mafia Pajak untuk memberantas praktik kecurangan oknum makelar pajak daerah.

Kepala BP2D Kota Malang, Ade Herawanto, menyatakan, melalui buku dan video ini, pihaknya bukan hanya melaporkan secara transparan tentang berbagai terobosan di bidang pelayanan perpajakan daerah kepada masyarakat. “Lebih dari itu, kami juga berharap bisa menginspirasi pemerintah daerah lain sekaligus sharing ilmu terkait inovasi-inovasi yang dapat diterapkan untuk menggenjot PAD dari sektor pajak,” beber Ade yang juga dikenal sebagai musisi dan tokoh lintas komunitas.

Sejauh ini, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sebelumnya bernama Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) ini menjadi garda terdepan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD), utamanya dari sektor pajak. Dengan demikian, instansi ini terbilang sukses menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Tren peningkatan realisasi target selama empat tahun terakhir jelas bukan kerja sistem kebut semalam. Berbagai terobosan dan inovasi tak henti dikreasi untuk menggenjot upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak.

“Sukses utama yang patut diapresiasi tentu saja menyangkut keberhasilan meningkatkan kesadaran para Wajib Pajak (WP) untuk memenuhi kewajibannya,” lanjut Ade.

Di sisi lain, hal ini tak lepas dari efektifitas kinerja para petugas pajak serta sinergi lintas sektoral yang baik antara pemerintah daerah beserta jajaran samping dengan para stakeholder pajak.

Sekretaris BP2D Kota Malang, M Toriq, menyebut, buku ini merupakan pengembangan dari buku yang pernah terbit sebelumnya. Ketika OPD ini masih bernama Dispenda, buku serupa pernah terbit.

Hanya saja, saat itu baru 31 jurus yang dibocorkan. “Ada beberapa jurus tambahan, misalnya lunas PBB dapat tiket masuk gratis ke tempat rekreasi, kami bekerja sama dengan Hawai Water Park untuk ini,” pungkasnya.(Coi/Yei)