MALANGVOICE– Keinginan PMI Kota Batu untuk memiliki unit donor darah (UDD) tampaknya akan terwujud tahun ini.
Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan menganggarkan Rp2,3 miliar untuk pembangunan salah satu unit kerja organisasi kemanusiaan ini.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, anggaran yang akan digunakan merupakan pergeseran anggaran pembangunan Puskesmas 2 Bumiaji.
Fasilitas kesehatan ini ditunda pembangunannya lantaran belum menemukan lahan yang ideal.
“Pembangunan UDD akan direalisasikaan tahun ini dengan anggaran Rp2,3 miliar,” terang Punjul yang juga Ketua PMI Kota Batu.
Menurut Punjul, Kota Batu merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang masih belum memiliki UDD. Nantinya ketika berdiri UDD di Kota Batu, secara tidak langsung akan menjaga kualitas darah yang dibutuhkan oleh pasien.
Pengelolaan UDD ditangani langsung PMI Kota Batu. Dilihat dari letaknya, lokasi UDD PMI Kota Batu sangat strategis karena jaraknya yang berdekatan dengan rumah sakit.
“Jarak terjauh antara PMI Kota Batu dengan rumah sakit 5 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari Rumah Sakit Baptis maupun Rumah Sakit Punten yang merupakan jarak yang paling jauh dari PMI Kota Batu,” urai Punjul.
Dengan berdirinya UDD PMI Kota Batu selain untuk memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit yang ada di Kota Batu, juga kebutuhan darah pada rumah sakit yang ada di Wilayah Malang Barat. Seperti rumah sakit atau puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang serta Kecamatan Dau dan Karangploso.
“UDD ini sangat penting, karena melihat dari pengalaman sebelumnya dengan peningkatan kasus Covid-19 pertengahan tahun lalu, kebutuhan darah dan plasma konvalesen sangat dibutuhkan. Namun di Kota Batu kesulitan mencarinya dan membuat masyarakat yang membutuhkan mencari ke Kota/Kabupaten Malang,” papar dia.(end)