MALANGVOICE – Elpiji meledak di warung nasi Jalan Kerto Pamuji, Ketawanggede, Lowokwaru, Ahad (18/2). Enam orang dilaporkan menjadi korban dengan mengalami luka bakar dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Agoes Soebekti, mengatakan, laporan diterima pukul 07.39 WIB.
“Informasi yang kami terima, terjadi kebakaran rumah. Kami turunkan 4 unit mobil pemadam berikut 15 personel,” katanya.
Optimalkan Kinerja Triwulan I untuk Percepat Realisasi PPD 2024
Ledakan elpiji itu sempat membuat adanya kobaran api di area dapur, namun tidak meluas karena sudah dibantu dipadamkan warga.
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo, mengatakan, dari pemeriksaan saksi dan korban diketahui ledakan itu berasal dari elpiji yang bocor.
Anton menjelaskan, salah seorang karyawan, Ahmad Izudin Mahdum, awalnya hendak memasak namun sudah mencium aroma gas elpiji.
“Selanjutnya dia mencari sumber bau gas tersebut, dan ternyata berasal dari elpiji 3 kg yang terpasang regulator yang digunakan untuk memasak,” jelasnya.
Mengetahui ada kebocoran regulator, Ahmad kemudian melepas regulator dan membawa gas elpiji ke kamar mandi dan memberi air agar gas tidak melebar di dalam ruangan.
Selang beberapa saat kemudian, merasa bau gas sudah tidak ada, kemudian Ahmad akan terus memasak dengan menyalakan kompor gas yang lainnya.
“Namun ketika ia menyalakan kompor terjadi ledakan dan disertai dengan munculnya api dalam warung tersebut,” imbuhnya.
Munculnya ledakan itu membuat karyawan lain di dalam kamar berlarian. Kendati demikian, enam orang karyawan mengalami luka bakar hingga 40 persen.
“Korban alami luka bakar di pada bagian muka, tangan dan kaki, saat ini di larikan ke RSSA. Dimungkinkan korban mengalami luka bakar 40 persen,” tandasnya.(der)