Laporan H+2 Lebaran di Kota Malang, Ratusan Kendaraan Putar Balik dan Penambahan Kasus Covid-19

Petugas memeriksa kendaraan di exit tol Madyopuro. (Istimewa)

MALANGVOICE – Total 123 kendaraan terpaksa putar balik di pintu exit tol Madyopuro hingga H+2 lebaran Idulfitri 1422 Hijriah atau Jumat (14/5) kemarin.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkot Malang, Heru Mulyono, mengatakan, ratusan kendaraan itu terjaring penyekatan terkait larangan mudik.

“Itu dari penjagaan shift 1 yang dilakukan mulai pukul 07.00 sampai 23.00 WIB oleh petugas gabungan dari unsur Pemkot, Polresta dan Kodim 0833,” ujar Heru.

Mantan Camat Klojen ini juga mengutarakan bahwa penyekatan juga tetap diikuti dengan pemeriksaan suhu tubuh dan juga rapid antigen.

Jumlah kendaraan yang terjaring penyekatan ini meningkat jauh sejak hari pertama lebaran pada Kamis (13/5) dengan total hanya lima unit mobil plat luar Malang.

“Bisa jadi kenapa hari ke 2 banyak kendaraan diputar balik, mungkin banyak yang coba coba,” ujar alumni STPDN tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, mengatakan selama dua hari Idulfitri tercatat ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 18 dan yang sembuh sebanyak 19 orang.

“Itu semua belum menjadi indikasi atau dampak dari liburan atau mudik lebaran. Karena itu adalah tracing atas kasus kasus sebelumnya,” ungkapnya.

Ditambahkan pria yang juga merangkap selaku Direktur RSUD Kota Malang tersebut, hingga kemarin jumlah positif yang dalam pantauan untuk kota Malang sebanyak 21 orang.

Pada kesempatan berbeda, Wali Kota Malang Sutiaji, tetap menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus memonitor perkembangan hingga tingkat RT dan RW.

“Tetap saya tekankan, untuk deteksi kemungkinan pendatang yang mungkin bisa lolos dari penyekatan pada pintu pintu utama. Meski sepintas semua masih flat, tapi dari pengamatan kondisi jalan selama 2 (dua) hari relatif tidak padat (lengang), maka ada beberapa kemungkinan. Bisa jadi warga banyak yang tidak kemana mana hanya di rumah saja atau bisa pula warga kota yang sempat keluar kota Malang,” tandas Sutiaji.(der)