MALANGVOICE– Jalur alternatif Klemuk di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu kembali memakan korban. Dua insiden kecelakaan lalu lintas terjadi dalam sehari pada Minggu kemarin sekitar pukul 14.45 WIB (28/12).
Seorang pengendara sepeda motor matic bernama Jonas tewas di lokasi kejadian. Kendaraan yang dikendarainya mengalami gagal fungsi pengereman saat melintasi turunan curam hingga menghantam sebuah mobil dari arah berlawanan.
Periksa Kelaikan Kendaraan, Antisipasi Risiko Kecelakaan di Momen Libur Nataru
Hanya berselang beberapa jam, kecelakaan lalu lintas terjadi pada tepatnya pada pukul 19.35 WIB, Minggu (28/12). Saat itu kecelakaan lalu lintas melibatkan microbus dan mobil pickup bermuatan wortel. Kecelakaan ini dipicu karena hal yang sama yakni rem blong. Microbus yang melewati jalur menurun tajam gagal pada fungsi pengereman hingga menyeruduk bagian belakang mobil pick up yang melaju di jalur yang sama. Tak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Jalur Klemuk kerap dipilih oleh pengendara untuk. mempersingkat jarak tempuh menuju Kota Batu ke Pujon, Kabupaten Malang maupun sebaliknya. Meski begitu, jalur ini cukup ekstrim dengan turunan curam. Sehinggga kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas lantaran gagalnya fungsi pengereman.
Karena tingginya insiden kecelakaan, Pemkot Batu memutuskan menutup sementara Jalur Klemuk hingga 31 Januari. Keputusan ini disampaikan Wali Kota Batu, Nurochman sebagai langkah darurat untuk meminimalkan tingginya potensi kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
Ia menegaskan kebijakan tersebut diambil semata-mata demi keselamatan publik dan bersifat sementara namun mendesak. Penutupan diberlakukan bagi kendaraan roda empat dan kendaraan bertonase besar dari dua sisi jalur, sementara dari sisi bawah menuju ke atas masih diperbolehkan dilintasi kendaraan roda dua.
“Sisi bawah menuju ke atas hanya diperbolehkan dilintasi kendaraan roda dua,” ujar Wali Kota Nurochman usai meninjau titik bawah Jalur Klemuk, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu (Senin, 29/12).
Cak Nur menyampaikan bahwa Pemkot Batu tidak ingin menunggu terjadinya peristiwa yang lebih besar. Jalur Klemuk dinilai memiliki tingkat risiko tinggi sehingga memerlukan penanganan cepat dan terukur demi melindungi keselamatan pengguna jalan. Untuk mendukung efektivitas kebijakan tersebut, pemkot juga berkoordinasi dengan pengelola aplikasi navigasi digital.
“Google Maps telah dinotifikasi agar tidak lagi mengarahkan pengguna melewati Jalur Klemuk selama masa penutupan berlangsung, disamping papan himbauan dan rambu jalan,” imbuh dia.
Selain penutupan jalur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu memperkuat jalur darurat rem blong di kedua sisi Jalur Klemuk. Jalur darurat dibuat dengan menggunakan material pasir dan sekam agar berfungsi optimal sebagai pengaman terakhir bagi pengendara saat nanti aktivasi kembali jalur tersebut. Kebijakan jangka panjang, Pemerintah Kota Batu akan melakukan koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi Jatim juga Kementerian Kehutanan terkait kajian teknis lanjutan yang mencakup evaluasi geometrik jalan serta rencana pelebaran jalur guna meningkatkan standar keselamatan.
“Evaluasi menyeluruh akan dilakukan sebelum masa penutupan berakhir pada akhir Januari sebagai dasar penetapan kebijakan lanjutan terhadap Jalur Klemuk,” pungkasnya.(der)