MALANGVOICE – Musim dingin di Eropa membuat angka kunjungan wisatawan asing ke Malang mengalami penurunan. Di Helios misalnya, saat kondisi normal, trip wisata harian minimal empat mobil per hari dan meningkat menjadi 15 trip per hari saat peak season. Namun di bulan ini, rata-rata hanya satu trip per hari.
Operation Manager Helios, Hendry Wardana menjelaskan, saat ini tamu asing yang datang berasal dari kawasan Asia khususnya Singapura dan Malaysia. “Dari 25 trip yang ada, 15nya adalah tamu Singapura,” katanya.
Low season kali ini menurut Hendry lebih parah ketimbang tahun lalu. Di. Januari 2015, dalam periode sama, jumlah trip bisa menyentuh angka 35 trip.
Menurutnya, penurunan animo wisata awal tahun di 2016 disebabkan oleh adanya erupsi Bromo dan teror bom. Dua kejadian itu membuat pelancong berpikir dua kali untuk datang ke Indonesia, khususnya ke Malang.
“Teror bom membuat sejumlah negara mengeluarkan travel warning. Efeknya, lima hari setelah kejadian itu kami sama sekali tidak ada trip,” ungkap dia.
Hendry melanjutkan, fenomena erupsi Bromo memang menarik, hanya saja turis Asia cenderung untuk menghindari kegiatan vulkanis gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu.
“Ada beberapa turis Eropa, mereka justru tertarik menikmati Bromo saat erupsi. Tetapi turis Asia seperti dari Singapura dan Malaysia lebih memilih untuk menghindar,” katanya.
Pria yang baru saja melepas lajang ini menambahkan, periode low season akan berlangsung hingga bulan ketiga. Memasuki April mendekati musim panas, kunjungan wisatawan mancanegara mulai naik dan mencapai puncaknya pada Juni hingga September.