Kue Puthu, Si Legit Manis dengan Taburan Kelapa

MALANGVOICE – Kue puthu, makanan tradisional khas Indonesia berbahan dasar tumbukan ketan dan gula merah sebagai isiannya.

Kue ini bertekstur kenyal, lembut, dan legit. Beraroma pandan dengan cita rasa gurih manis, semakin aduhai karena lelehan gula merah di dalamnya serta taburan parutan kelapa.

Kue ini, terbukti masih eksis walaupun tidak banyak pedagang yang menjajakannya dengan cara dipikul, seperti tahun 1990-an hingga 2000-an.

Salah satu pedagang puthu, Narko (75) mengatakan peminat kue ini sudah tidak sebanyak dulu.

“Kalau dulu selalu ramai, sekarang sudah nggak banyak orang beli,” kata dia sembari melayani pesanan pembeli.

Laki-laki yang sudah 30 tahun berkeliling menjajakan kue puthu ini menjelaskan, kunci kenikmatan puthu adalah tumbukan beras ketan yang dipercik air agar mudah matang.

Narko, 30 tahun berjualan kue puthu (Tika)
Narko, 30 tahun berjualan kue puthu (Tika)

Selain itu, gula merah yang meleleh juga menjadi salah satu daya tarik kue ini.

“Sesekali saat mengukus harus ditusuk dan dibalik seperti ini agar matangnya merata,” kata dia sembari menusuk puthu dengan sebilah bambu kecil.

Bukan hanya rasanya yang nikmat, cara memasak juga cukup unik. Puthu dimasak di atas kayu berlubang yang mengeluarkan uap air.

Kayu-kayu ini akan ‘bernyanyi’ ketika tidak ada puthu yang dimatangkan.

Sebelum dimasak, bahan kue ditempatkan di dalam rongga bambu dengan diameter sekitar dua sentimeter dan panjang lima sentimeter.

Setelah masak, baru dikeluarkan dengan kayu panjang dan diberi taburan kelapa serta dibungkus dengan daun pisang.

Kue puthu hangat dan legit cocok dijadikan teman minum teh saat cuaca hujan seperti sekarang.

“Harganya Rp 1.000 per biji,” kata warga Gadang ini kepada pembeli.