Kuatkan Kota Heritage, Rumah Dinas Wali Kota Malang Dibuka untuk Umum

Warga berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Malang. (Deny/MVoice)
Kominfo Pemkot Malang
Kominfo Pemkot Malang

MALANGVOICE – Rumah Dinas Wali Kota Malang pertama kali dibuka untuk umum pada Ahad (12/2/2023). Mulai pagi ribuan masyarakat yang berada di area _Car Free Day_ (CFD) di Jalan Ijen pun berbondong-bondong memasuki rumah yang merupakan bangunan cagar budaya tersebut.

Sebelum Rumah Dinas Wali Kota Malang yang terletak di Jalan Ijen No 2, Klojen, Kota Malang itu dibuka, tampak warga masyarakat sudah mengantre di depan pagar. Sebagian ada juga yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan vaksinasi di depan rumah dinas.

Begitu masuk ke dalam halaman depan, warga disuguhkan dengan hiburan musik dan jajanan pedagang kaki lima yang sengaja digratiskan untuk pengunjung.

Baca Juga: Uji Coba Satu Arah Kayutangan Heritage Diundur 20 Februari

ASN Kota Batu Dilibatkan sebagai Marketing Wisata

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji pun tampak menyapa warga yang antusias masuk ke dalam rumah dinas, dan tak jarang ia pun melayani permintaan foto bersama warga.

Sutiaji mengatakan, Rumah Dinas Wali Kota Malang ini sengaja dibuka untuk umum karena ingin semakin dekat dengan masyarakat. Hal itu terinspirasi dari postingan warganet yang bangga pernah foto di depan halaman Rumah Dinas Wali Kota Malang.

“Ini terinspirasi dari media sosial, waktu 2019 ada yang foto keset di Rumah Dinas Wali Kota Malang. Dia bangga sekali, sehingga ada rencana itu. Tapi karena ada Covid-19 akhirnya sekalian menunggu sampai sekarang,” cerita Sutiaji, Ahad (12/2/2023).

Meski dibuka untuk umum, pengunjung hanya bisa berjelajah di halaman depan teras saja sampai pukul 10.00 WIB sesuai dengan jam pelaksanaan CFD. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang juga membuka pelayanan kesehatan berupa skrining risiko _stunting_ balita pada kesempatan ini.

Sutiaji menjelaskan, tujuan dibukanya rumah dinas ini juga untuk menguatkan Kota Malang sebagai kota wisata budaya. Apalagi rumah dinas itu sudah masuk dalam bangunan cagar budaya melalui Surat Keputusan Wali Kota Malang.

“Masalah pelayanan kesehatan nanti disusun lagi, bisa sebulan sekali atau seminggu sekali. Pengunjung bisa _ngopi_ atau _jagongan_ di sini, diskusi. Tapi area di luar aja, di dalam kan privasi. Saya tujuannya kan salah satunya menyerap aspirasi warga,” ujar pria berkacamata ini.

Lebih lanjut Sutiaji mengungkapkan juga akan merenovasi lampu taman agar lebih bagus lagi dan menggerakkan program _city tour_ ke rumah dinas.

“Program _city tour_ kenapa tidak, bisa pakai salah satu mobil Macito (_Malang City Tour_) dan tidak menutup kemungkinan di hari-hari tertentu ajak anak-anak kecil,” lanjut Wali Kota Malang yang kerap disapa Sam Sutiaji itu.

Salah satu pengunjung di Rumah Dinas Wali Kota Malang, Nurul (28) mengaku senang bisa masuk ke dalam rumah dinas karena ini baru pertama kalinya. Di area rumah dinas Nurul juga memanfaatkan pelayanan kesehatan skrining _stunting_ untuk anaknya.

“Tadi diukur tinggi badan, lingkar kepala, dan sosialisasi pencegahan _stunting_. Senang sekali juga karena pertama kali ke sini,” kata warga Kendalsari itu.

Dikatakan Nurul, ia biasanya rutin melakukan cek kesehatan bagi anaknya di Posyandu di kawasan tempat tinggalnya. Namun ia mengaku di Rumah Dinas Wali Kota Malang bisa lebih nyaman. “Di sini lebih nyaman, kalau bisa terus dibuka setiap Minggu, sekalian jalan-jalan di CFD,” harapnya.(der)