MALANGVOICE– Calon Wakil Wali Kota Batu Kresna Dewanata Prosakh juga punya mimpi punya gagasan visioner tentang masa depan Kota Batu lewat rancangan tata kota dan penghadiran ruang-ruang publik yang nyaman dan representatif.
Dewa, sapaan akrabnya mengatakan jika dirinya akan menghadirkan 24 taman tematik ramah warga di setiap desa dan kelurahan di Kota Batu. Masing-masing taman tematik ini memiliki karakter dan fungsi ekologisnya masing-masing.
Dewa menjelaskan jika pembangunan taman tematik ini menawarkan beberapa keuntungan bagi komunitas masyarakat. Seperti mengurangi kepadatan arus wisatawan yang cenderung berlangsung di pusat kota dan wisata hingga mendorong mobilitas ramah lingkungan dengan mengutamakan parkir roda dua dan akses jalan kaki.
Konsep LLA, Gagasan Segar KriDa dalam Merancang Tata Kota Masa Depan
“Ini sejalan dengan gaya hidup sehat, karena berjalan kaki dan bersepeda memberikan manfaat fisik bagi warga dan menciptakan suasana yang lebih alami dan nyaman,” terang dia.
Di sisi lain, kehadiran taman-taman ini akan mengakomodir kebutuhan masyarakat lokal. Dengan akses yang lebih terbatas, taman akan lebih relevan untuk warga setempat dan memudahkan mereka dalam menikmati fasilitas tanpa harus bersaing dengan pengunjung luar kota.
Jika diperlukan, taman bisa dilengkapi dengan jalur pejalan kaki yang nyaman dan aman, serta area parkir sepeda. Hal ini memberikan aksesibilitas yang baik bagi semua kalangan, termasuk anak-anak dan lansia, tanpa perlu kendaraan besar.
“Model ini tentu saja sangat memungkinkan untuk diterapkan di Kota Batu dan sangat sesuai dengan konsep taman ramah warga,” tegas mantan legislator DPR RI ini.
Ke-24 taman ini didesain untuk menghubungkan warga dengan aspek pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, dan budaya, serta memiliki karakteristik berbeda yang mencerminkan setiap wilayahnya namun tetap memiliki keterhubungan ikonik Kota Batu.
Berikut 24 taman tematik ramah warga yang sudah dirancang oleh Kresna Dewanata Prosakh di masing-masing desa dan Kelurahan Kota Batu :
1. Taman “Inspirasi Alam” – Ngaglik (Kecamatan Batu)
• Menghadirkan area hijau dengan edukasi tentang ekosistem lokal. Fokusnya pada tanaman obat dan pengajaran manfaat tanaman bagi kesehatan.
2. Taman “Kearifan Lokal” – Songgokerto (Kecamatan Batu)
• Taman dengan area belajar tentang tradisi lokal dan budaya setempat, seperti rumah adat mini dan sudut untuk pameran karya budaya.
3. Taman “Cerdas Sehat” – Pesanggrahan (Kecamatan Batu)
• Edukasi tentang kesehatan dengan permainan interaktif mengenai kebiasaan hidup sehat, seperti jalur refleksi dan area senam terbuka.
4. Taman “Tempat Cerita” – Sisir (Kecamatan Batu)
• Ruang literasi terbuka dengan perpustakaan mini, tempat anak-anak membaca buku sambil menikmati suasana taman.
5. Taman “Kampung Hijau” – Temas (Kecamatan Batu)
• Mengedukasi pengunjung tentang pertanian perkotaan dan teknik bercocok tanam sederhana yang bisa diaplikasikan di rumah.
6. Taman “Matahari Pagi” – Oro-Oro Ombo (Kecamatan Batu)
• Taman olahraga untuk aktivitas pagi seperti jogging dan yoga, dengan area outdoor fitness yang mengajak masyarakat untuk aktif berolahraga.
7. Taman “Bunga Warisan” – Sidomulyo (Kecamatan Batu)
• Taman bunga dengan berbagai varietas lokal. Warga bisa belajar tentang keanekaragaman hayati serta cara merawat tanaman hias.
8. Taman “Jejak Tradisi” – Sumberejo (Kecamatan Batu)
• Taman yang menampilkan replika permainan tradisional serta area pameran seni yang memperlihatkan kerajinan tangan lokal.
9. Taman “Warisan Leluhur” – Bumiaji (Kecamatan Bumiaji)
• Menampilkan replika alat-alat pertanian tradisional dan memiliki area belajar tentang sejarah agrikultur di Batu.
10. Taman “Sahabat Alam” – Pandanrejo (Kecamatan Bumiaji)
• Menghadirkan area konservasi burung dan kupu-kupu lokal sebagai sarana edukasi konservasi dan penghijauan.
11. Taman “Bunga Nusantara” – Giripurno (Kecamatan Bumiaji)
• Taman bunga dengan ragam flora dari berbagai daerah di Indonesia. Memberikan pengalaman belajar botani dan mencintai keindahan bunga lokal.
12. Taman “Tani Cilik” – Bulukerto (Kecamatan Bumiaji)
• Area edukasi tentang pertanian organik untuk anak-anak, dengan mini farm di mana mereka bisa belajar menanam dan merawat tanaman.
13. Taman “Jejak Sejarah” – Sumber Gondo (Kecamatan Bumiaji)
• Menampilkan sejarah Batu dalam bentuk instalasi foto dan replika kecil, serta edukasi tentang tokoh-tokoh sejarah lokal.
14. Taman “Gunung Hijau” – Tulungrejo (Kecamatan Bumiaji)
• Taman pendakian mini dengan jalur hiking ringan yang menyajikan pemandangan pegunungan Batu dan mengenalkan flora pegunungan.
15. Taman “Cerita Rakyat” – Gunung Sari (Kecamatan Bumiaji)
• Memiliki panggung terbuka untuk pertunjukan dongeng dan teater rakyat, menjadi sarana bagi anak-anak untuk memahami budaya lokal.
16. Taman “Belajar Alam” – Punten (Kecamatan Bumiaji)
• Taman edukasi lingkungan dengan jalur observasi burung, mengajarkan pentingnya perlindungan satwa liar di habitatnya.
17. Taman “Herbal Sehat” – Sumber Brantas (Kecamatan Bumiaji)
• Menyediakan kebun tanaman herbal, tempat warga bisa belajar meramu tanaman obat tradisional.
18. Taman “Kreasi Anak” – Beji (Kecamatan Junrejo)
• Taman bermain anak yang didesain untuk mengembangkan kreativitas melalui permainan edukatif seperti puzzle raksasa dan area seni.
19. Taman “Pelangi Budaya” – Junrejo (Kecamatan Junrejo)
• Taman budaya dengan ruang untuk workshop membatik, membuat kerajinan tangan, dan belajar tarian tradisional.
20. Taman “Kebugaran Warga” – Mojorejo (Kecamatan Junrejo)
• Taman kebugaran dengan berbagai alat olahraga serta jalur sepeda yang mengajak warga untuk aktif bergerak dan berolahraga.
21. Taman “Sahabat Anak” – Pendem (Kecamatan Junrejo)
• Didesain khusus untuk anak-anak, dengan fasilitas bermain yang aman dan area edukasi tentang perlindungan diri dan kesehatan.
22. Taman “Edukasi Pertanian” – Tlekung (Kecamatan Junrejo)
• Mengedukasi tentang teknik pertanian modern dan organik, termasuk hidroponik dan aquaponik, cocok untuk memperkenalkan pertanian masa depan.
23. Taman “Pelestari Warisan” – Torongrejo (Kecamatan Junrejo)
• Taman seni rupa dan budaya lokal, dengan instalasi seni yang menggabungkan elemen-elemen budaya khas Jawa Timur.
24. Taman “Pojok Sehat” – Kelurahan Sisir (Kecamatan Batu)
• Taman kesehatan dengan fokus pada kesejahteraan fisik dan mental. Terdapat sudut konsultasi kesehatan yang bisa digunakan untuk penyuluhan kesehatan bagi warga sekitar.
Dewa menjelaskan jika masing-masing taman ini memiliki fokus unik, mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, hingga budaya.
“Namun secara keseluruhan tetap terhubung dalam tujuan bersama untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kota Batu,” harapnya.(der)