Kota Malang Rawan Potensi Bencana, Kesadaran Kesiapsiagaan Harus Ditingkatkan

MALANGVOICE – Kota Malang merupakan salah satu daerah rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Hal tersebut menjadi perhatian dalam apel kesiapsiagaan bencana nasional di Balai Kota Malang, Kamis (26/4).

Ini tidak lepas dari letak geografis Kota Malang yang berada pada dataran tinggi dengan aliran Sungai Brantas. Kondisi itu dapat berpotensi menjadi sumber bencana seperti longsor dan banjir.

Pada 2018 ini saja, hingga akhir April tercatat 76 bencana terjadi di Kota Malang. Rincinya meliputi banjir, tanah longsor, kebakaran, angin kencang, pohon tumbang dan lainnya.

Total korban jiwa meninggal 1 orang dan mengungsi 47 orang, dengan kerugian sekitar Rp 4,1 miliar. “Maka melalui peringatan hari kesiapsiagaan bencana nasional ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menghadapinya,” ungkap Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Nurul Yakin, yang bertindak sebagai inspektur apel.

Sejalan dengan itu, BPBD kota malang telah membentuk kelurahan tangguh bencana. Pada tahun 2016, wilayah yang telah ditetapkan sebagai kelurahan tangguh bencana adalah Polehan, Bareng, Kota Lama.

Selanjutnya, pada 2017, Kelurahan Pandanwangi, Kedung Kandang, Penanggungan, Tlogomas dan Bandungrejosari. Di tahun 2018 ini direncanakan Kelurahan Tanjungrejo, Jodipan, Merjosari, Oro-Oro Dowo dan Mergosono akan menjadi kelurahan tangguh bencana.

Nurul Yakin pun memberikan apresiasi atas kinerja BPBD. “Pada kesempatan ini pula, saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPBD Kota Malang beserta Tim Siaga Bencana dan Stakeholders atas kerjasama, dukungan serta usahanya didalam mengedukasi kepada masyarakat tentang perlunya kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” pungkasnya.(Coi/Aka)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait