MALANGVOICE – Kota Malang lolos menjadi empat besar seleksi jaringan Kota Kreatif jaringan UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Malang akan bersaing dengan tiga kota besar lainnya yang dipilih menjadi dua terbaik mewakili Indonesia.
Tim panitia seleksi nasional (panselnas) dan tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI hadir langsung untuk meninjau dan menilai kesiapan Kota Malang pada Kamis (27/9).
Baca Juga: Abah Anton Komitmen Kembali Kuatkan Kampung Tematik di Kota Malang
Peringati HAN, Disdikbud Kota Malang Kenalkan Budaya ke Anak Lewat Lomba Puisi dan Pidato
Tim yang dipimpin Hari Waluyo itu mengunjungi beberapa lokasi, seperti Candi Badut, Monumen Pahlawan Trip, Kampung Warna Warni Jodipan, KEK Singosari, dan terakhir Malang Creative Center (MCC).
“Di Kota Malang sudah memasukkan dossier dan presentasi. Sekarang kami cek fakta di lapangan seperti apa. Ini jadi bagian evaluasi kami Malang layak tidak sebagai kota kreatif,” kata Ketua Tim Panselnas Kota Kreatif Kemenparekraf, Hari Waluyo.
Adapun yang menjadi penilaian, dikatakan Hari meliputi banyak sektor. Salah satunya adalah isu global yang diangkat UNESCO, yakni perubahan iklim.
“Prioritasnya terkait isu global, nanti dilihat juga bagaimana kesiapan Kota Malang menghadapi perubahan iklim,” jelasnya.
Malang nantinya akan bersaing dengan Makassar, Pnorogo, dan Tangerang. Setiap kota memiliki bidang kreatif tersendiri. Namun Malang punya khas dari bidang seni dan media.
Pemkot Malang Berangkatkan 47 Atlet PON ke-21, Pj Iwan Berharap Raih Prestasi Maksimal
Setelah mengunjungi MCC, Hari terkesima dengan potensi Kota Malang. Menurutnya MCC bisa menjadi wadah anak-anak muda menyalurkan sisi kreativitasnya.
“MCC ini sudah sangat bagus banyak beragam aktivitas. Ada creative hub, ada co working space dan ini gratis menjadi kelebihan di sini,” ulasnya.
Keuntungan apabila terpilih menjadi jejaring UCCN, nantinya akan memudahkan UNESCO dalam melibatkan kota kreatif dalam setiap agenda. “Pasti ada kerja sama global dan intenasional yang terbuka lebar,” pesannya.
Sementara itu Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menanggapi hasil seleksi nasional tahap II pengusulan nominasi anggota jejaring kota kreatif UNESCO (UCCN) yang digelar di JS Luwansa hotel Jakarta Senin (23/9) kemarin.
Iwan mengaku bangga dan sangat mengapresiasi lolosnya Kota Malang dalam seleksi tahap kedua. Atas hasil ini Kota Malang berhak untuk mengikuti seleksi tahap selanjutnya bersama Kota Makasar, Kota Tangerang dan Kabupaten Ponorogo.
Iwan mengatakan lolosnya Kota Malang dalam dua tahapan seleksi menunjukkan Kota Malang punya kapasitas dan potensi besar untuk menjadi salah satu kota kreatif di dunia. Terlebih gagasan kreatif yang disajikan menjadi yang pertama ada di Indonesia.
“Tentu kita semua bersyukur dan menjadi satu kebanggaan bisa lolos di dua tahapan seleksi UCCN. Ini membuktikan begitu besar kapasitas dan potensi yang kita miliki untuk menjadi salah satu kota kreatif dunia,” kata Iwan.
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan Pimpin Upacara HUT ke-79 RI, Momen Tingkatkan Sinergisitas
“Harapan,mimpi dan gairah besar ini menjadi stimulus positif sehingga bisa menciptakan ide, gagasan kreatif, dan saya di lapori Bu Kaban (Kepala Bappeda) dan Komite Ekonomi Kreatif (KEK), Malang city of media art ini jadi satu-satunya yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Iwan juga mengatakan Kota Malang punya segalanya untuk menjadi kota kreatif. Menurutnya, landasan kreatif di Kota Malang sudah terbangun dengan baik dan berkelanjutan. Iwan yakin keberadaan MCC semakin menumbuhkan potensi kreatif dan mengampu segala sumber daya yang ada.
Belum lagi, sambungnya, identitas Kota Malang sebagai kota pendidikan memberikan keuntungan tersendiri. Menurutnya, keuntungan ini di buktikan dengan maraknya kegiatan kreatif di MCC yang sebagain besar didominasi pelajar dan mahasiswa.
“Saya berkeyakinan Malang punya segalanya. Pondasinya sudah terbangun, sudah sustainable. Proses bisnis ditunjang dengan adanya MCC sebagai inkubator 17 sub sektor Ekraf di Kota Malang, sumber daya ini yang akan terus kita kuatkan bersama,”.
“Kota malang sebagai kota pendidikan juga ikut berpengaruh, ada keuntungan disitu. Bisa kita lihat aktivitas di MCC, dominasinya pelajar dan mahasiswa artinya mereka juga bisa sebagai pelaku, bisa juga sebagai market potensial,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Iwan menginstruksikan kepada tim dan stakeholder yang terlibat untuk bersinergi mempersiapkan tahapan seleksi selanjutnya. Sebagai informasi, rencananya tanggal 25-26 September mendatang, tim penilai akan turun langsung dan visitasi lapangan ke Kota Malang.
“Maka dari itu, kita persiapkan tahapan seleksi berikutnya sebaik mungkin, saling bersinergi, dan kita sajikan yang terbaik saat tim penilai datang ke Malang,” jelas Iwan.
Terakhir Iwan berharap doa dan dukungan masyarakat Kota Malang. Menurutnya, pencapaian ini turut mengharumkan nama Kota Malang sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia dan dunia.
“Kepada segenap masyarakat Kota Malang, kita mohon doa dan dukungan, karena pencapaian ini adalah milik kita bersama dan semoga bisa semakin mengharumkan nama Kota Malang sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia dan dunia,” tutupnya.(der)