MALANGVOICE – Kota Malang alami deflasi sebesar 0,41 persen pada Maret 2020 ini. Kuat dugaan akibat faktor pandemi COVID-19 atau Virus Corona.
Hal ini diungkapkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang dalam rilis resminya, Rabu (1/4). Dari 8 daerah di Jawa Timur berstatus IHK (Indeks Harga Konsumen), hanya Kota Malang alami deflasi. Sedangkan daerah alami inflasi tertinggi adalah Jember sebesar 0,34 persen.
“Deflasi ini akibat adanya penurunan harga dua kelompok indeks pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau. Lalu kelompok transportasi,” kata Kepala BPS Kota Malang Sunaryo.
Ia melanjutkan, komoditas penyumbang deflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau, tercatat sebesar – 0,50 persen. Rinciannya, komoditas cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah.
Lalu kelompok tranportasi sebesar – 3,21 persen, yakni komoditas angkutan udara.
“Adanya penurunan harga dua kelompok indeks pengeluaran tersebut bobotnya cukup besar sehingga mempengaruhi deflasi Kota Malang,” jelasnya.
Ia menambahkan, fenomena deflasi ini menjadi catatan baru. Sebab, pada Maret pada dua tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.(Der/Aka)