MALANGVOICE – Hujan deras yang berlangsung di wilayah Kecamatan Kepanjen pada Senin (20/12) sore, mengakibatkan banjir di simpang empat Kepanjen.
Camat Kepanjen Eko Margianto mengatakan, banjir di simpang empat itu menunjukkan perlunya penataan ulang drainase dan jalur pejalan kaki (pedestrian).
“Saat ini, untuk penanganan jangka pendek, saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPUSDA) dan Bina Marga, khususnya di bidang pengairan yang terkait dengan keberadaan dua dam besar,” ucapnya, Rabu (22/12).
Menurut Eko, keberadaan kedua dam tersebut yakni Dam Blobo yang tersinergi dengan Kali Molek serta dam Sonosari yang terhubung dengan kawasan pertanian di Jatirejoyoso dan sekitarnya, saat ini kondisinya semakin menyempit dari hulu ke hilir guna menyesuaikan kebutuhan air di area persawahan.
“Nah kalau dam ini tidak ditutup saat hujan turun, maka akan terjadi peningkatan volume air yang berasal dari aliran dam sekaligus limpahan air hujan,” jelasnya.
Sebagai upaya antisipasi, lanjut Eko, pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT terkait untuk menutup saluran irigasi tersebut saat intensitas hujan tinggi.
“Skema yang bakal dilakukan, salah satunya yakni pembuatan sudetan di Jalan Pudak dengan pemasangan box culvert di tengah Jalan Pudak, ukurannya 1 meter kali 1,5 meter yang bakal dibuang ke Kali Sukun,” terangnya.
“Upaya lain, dengan melakukan sudetan di Jalan Kahuripan dengan panjang sekitar 600 meter. Itu sudah dikaji oleh Bina Marga dan tim konsultan, selanjutnya tim dari pengairan juga nanti akan melakukan kajian ulang,” imbuhnya.(end)