MALANGVOICE – Menjelang akhir masa jabatannya, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mendapatkan penghargaan Green Leadership Tingkat Provinsi Jatim. Penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup utamanya dalam menentukan kebijakan yang pro lingkungan dan dapat mempengaruhi serta memobilisasi individu untuk mendukung kebijakan tersebut.
Sutiaji masuk dalam enam kepala daerah se-Jawa Timur yang memperoleh penghargaan ini dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2023, bertempat di Batalyon Armed 1 / Roket Singosari, Kabupaten Malang, Senin (4/9).
Sutiaji mengatakan, penghargaan ini bukti komitmen mewujudkan lingkungan hidup yang semakin baik dan perlu dikuatkan.
Baca Juga: Operasi Zebra Semeru 2023, Polresta Malang Kota Optimalkan Pendindakan INCAR
674 Atlet Kota Malang Berlaga di Porprov Jatim 2023 Diberangkatkan, Incar Runner Up
“Alhamdulillah, keberhasilan ini tentu bukan kerja kami di jajaran Pemkot Malang semata. Tapi karena gayung bersambut dari seluruh elemen masyarakat. Inilah buah hasil kolaborasi kita semua. Karenanya terima kasih dan apresiasi kepada seluruh warga Kota Malang; yang terus bergerak memberikan upaya dalam rangka menjaga dan menyelamatkan lingkungan hidup,” urai Sutiaji.
Komitmen pembangunan berkelanjutan yang pro lingkungan ini terwujud melalui berbagai implementasi di lapangan. Seperti pengelolaan tata ruang Kota Malang yang diarahkan ke pembangunan kota hijau. Diantaranya dengan mengembangkan taman kota, hutan kota dan jalur hijau sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Serta didukung dengan penghijauan yang terus digalakkan. Penerapan urban farming, digitalisasi layanan air limbah domestik, maupun smart road lighting.
Terkait pengelolaan sampah, Kota Malang menerapkan gerak bersama dalam pengelolaan sampah yang terpadu dari hulu hingga ke hilir. Mulai dari hulu dengan membiasakan gerakan 3R (reduce, reuse, recycle), pemilahan sampah, optimalisasi Bank Sampah di mana Kota Malang menjadi pionir model Bank Sampah di Indonesia. Juga penerapan ekonomi sirkular dalam rangka mengubah sampah menjadi berkah. Hingga kesinambungan di hilir; melalui modernisasi TPA Supit Urang. Dengan penerapan sanitary landfill dan kemampuan TPA ini dalam mengolah air lindi menjadi air yang memenuhi standar baku mutu sebelum dilepaskan ke badan sungai.
Gerak kepemimpinan di era Sutiaji dan Wawali Sofyan Edi inilah yang pada akhirnya berhasil menggerakkan masyarakat untuk turut serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup.
“Benang merahnya, peran semua pihak menjadi penting. Tidak mungkin Pemerintah bergerak sendirian. Hexahelix harus jalan. Maka kami siap menggandeng semua yang ingin berkolaborasi menguatkan ekosistem pengelolaan sampah maupun pelestarian lingkungan di Kota Malang. Agar kita bisa sama-sama mendorong pembangunan yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup,” pungkas Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, menjelaskan salah satu indikator yang mendorong keberhasilan Penghargaan Green Leadership adalah peran serta berbagai pihak dalam penghijauan dan konservasi.
“Banyak faktor yang memang harus dilibatkan dalam variabel ini. Termasuk di dalamnya adalah penghijauan. Penanaman pohon di Kota Malang ini, beberapa titik memang sudah dilaksanakan programnya. Dan kebetulan dari DLH sendiri mengawal kegiatan terkait penanaman pohon, menjaga ekosistemnya, termasuk juga terkait dengan uji emisi dan gas buang,” ucapnya.
Keberhasilan ini, juga ditunjukkan dengan komitmen masyarakat dalam menghadirkan Kota Malang yang semakin peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Terbukti, dalam kesempatan ini, Kota Malang juga menerima sejumlah penghargaan lain. Diantaranya Kelurahan Gadingkasri dan Kelurahan Karangbesuki memperoleh Penghargaan Kelurahan Berseri Kategori Madya. Kemudian Kelurahan Sukun meraih Penghargaan Kelurahan Berseri Kategori Mandiri. Ini merupakan program yang diadakan oleh DLH Provinsi Jawa Timur guna mendorong desa/kelurahan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Tidak hanya itu, sebanyak 14 sekolah di Kota Malang turut mendapat Penghargaan Sekolah Adiwiyata Provinsi 2023, diantaranya;
1. SDN Bandulan 4
2. SDN Tulusrejo 4
3. SDN Bumiayu 3
4. SDN Merjosari 2
5. SDN Merjosari 5
6. SDN Penanggungan
7. SDN Tanjungrejo 1
8. SDN Dinoyo 3
9. SDN Gadang 1
10. SDN Tulusrejo 1
11. SDN Balearjosari 1
12. SDN Sukun 3
13. SDN Polehan 3
14. SMPN 27 Malang.(der)