Komite Pendidikan UB Menolak Komersialisasi Pendidikan

Persiapan (anja)

MALANGVOICE – Mahasiswa yang tergabung dalam Komite Pendidikan Universitas Brawijaya (UB) menyatakan sikap pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan menggelar aksi solidaritas, sore ini.

Aksi yang akan dilakukan mahasiswa UB dari berbagai elemen itu menuntut beberapa hal demi melepaskan sekat-sekat pendidikan yang terjadi di UB.

Poin tuntutan itu adalah pemberian kuota golongan 1 dan 2 serta kuota bidikmisi minimal 30% bagi anak petani, nelayan, dan warga kurang mampu.

Kedua, mendorong laporan kinerja, keuangan, dan pembangunan UB yang transparan dan akuntabel.

Narwastu
Narwastu (anja)

“Iya, selama ini laporan keuangan di UB sudah cukup transparant dengan diupload di website. Sayangnya laporan itu kurang rinci tidak mendetail,” tandas Narwastu, Koordinator Lapangan Komite Pendidikan UB kepada MVoice beberapa menit lalu.

Ketiga, mendorong partisipasi mahasiswa dalam tahap penentuan besaran UKT setiap tahunnya dan menolak Pungli berkedok Praktikum

“Karena selama ini kita ditarik uang pratikum tapi fasilitas dan prasarananya tidak lengkap. Terutama ini praktikum yang dilaksanakan di fakultas-fakultas. Di dinas pendidikan sudah melarang ada tarikan uang pratikum,” tandasnya lagi.

Ia menambahkan, tuntutan itu termasuk memberikan kuota 10% bagi mahasiswa malang raya dan 20% bagi mahasiswa kategori 3T.