MALANGVOICE – Wali Kota Malang, HM Anton, yang bakal kembali bertarung dalam Pilwali 2018 mendatang, seakan gamang. Hingga saat ini, meski berstatus sebagai petahana, dia belum mendapat kepastian terkait partai pengusung.
Sejauh ini, kendaraan politik yang dimilikinya hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang hanya memiliki enam kursi. Jumlah itu belum cukup untuk mengusung pasangan sendiri.
Ini berarti PKB harus menjalin koalisi dengan partai lain jika ingin mengusung Anton. Belakangan, Anton disebut bakal dipinang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai implementasi keberlanjutan koalisi abang – ijo atau ‘Bangjo’ yang telah dideklarasikan di tataran provinsi.
Hanya saja, koalisi ini terancam gagal menyusul tidak kunjung ditemukan titik temu antara kedua belah pihak terkait pendamping Anton di kursi N2. Minggu (26/11) kemarin, Anton menghadiri pelantikan pengurus DPC Partai Demokrat Kota Malang.
Apakah kehadiran itu sebagai sinyal menempel Demokrat untuk berkoalisi? “Kami datang untuk mengucapkan selamat,” kata Anton kepada MVoice, malu-malu.
Dia menegaskan, saat ini PKB masih membuka semua peluang koalisi, termasuk dengan Demokrat. Apalagi, partai berlambang mercy itu memiliki jago Gufron Marzuqi yang sempat mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota melalui PKB.
“Sekarang terbuka untuk semuanya, bagaimana menghadapi waktu yang sangat dekat. Tapi kembali lagi, DPC menunggu DPP. Saat ini masih dilakukan pendekatan-pendekatan,” tandasnya.
Hal ini menjadi alternatif jika poros ‘Bangjo’ gagal tercipta. “Nah ini dicarikan solusi kecocokan. Kalau dengan demokrat juga masih dilakukan DPP. Mereka punya pandangan dan mekanisme sendiri,” lanjutnya.
Dalam sambutannya di hadapan ratusan kader Demokrat, Anton juga sempat menyampaikan sejumlah pesan. Dia memberi selamat kepada Arif Dharmawan yang telah dilantik kembali sebagai ketua DPC Partai Demokrat.
Dia juga berharap agar Demokrat di bawah kepemimpinan Arif Dharmawan bisa melakukan kerja sama yang baik dengan pemerintah maupun partai-partai lain. Dia juga berpesan agar Demokrat turut serta menjaga kondusivitas Kota Malang.
“Untuk mempersiapkan Pilwali, kita berpacu bersama untuk menyejahterakan masyarakat Kota Malang. Kita junjung fair play. Tidak ada kalah menang karena semua ingin mewujudkan kesejahteraan dan mengembangkan Kota Malang,” bebernya.(Coi/Yei)