Klaim Jual Rugi Masker, “Penimbun” di Malang Jadi Bulan-bulanan Netizen

Screenshot postingan jualan maskernya yang sudah dihapus.
Screenshot postingan jualan maskernya yang sudah dihapus.

MALANGVOICE – Sudah jatuh, tertimpa tangga. Sebuah istilah menggambarkan keadaan diduga para penimbun masker di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona saat menjualnya di media sosial.

Meski mereka ini mengklaim menjual maskernya sudah merugi. Namun, bukan mendapatkan simpati dan banyak yang membeli, melainkan mereka ini malah mendapatkan hujatan serta makian para netizen.

Sebagaimana yang dialami salah seorang penjual masker asal Malang di media sosial Twitter. Di akunnya bernama cewegendut atau @ganghwacho23, dia mengaku memiliki sekitar 100 box masker fit u mask.

Dalam postingannya, dia menjualnya dengan harga Rp 140 ribu per box kepada masyarakat. Harga tersebut pun diklaimnya sudah merugi.

“Jual rugi juga masker Fit u Mask. 140 ribu per box. Stok sekitar 100 box,” kata dia dalam cuitannya di Twitter pada Rabu 29 April 2020.

“Kirim via JNE atau J&T. COD oke wilayah Malang. Yang berminat silahkan DM,” tulisnya.

Agar lebih mempertegas dan banyak pembelinya. Dia bahkan mengaku maskernya itu sudah paling murah dari berbagai penjual lainnya.

“Ini udah paling murah. Kalau ada yg jual lebih murah lagi pasti penipuan. Jangan percaya kalau ada yg jual di bawah 100rb/box,” tegasnya dalam postingannya pada Sabtu 2 Mei 2020 lalu.

Beragam tanggapan pun datang dari para netizen seluruh Indonesia. Kurang lebih ada 1.800 yang membalas, 279 retweet dan 630 like di postingannya.

Dari semua tanggapan itu, para netizen itu bukah malah membeli. Melainkan memberikan hujatan dan makian di postingannya dengan membandingkan harga di pasaran yang sudah murah meriah.

Seperti salah satu akun bernama STFU atau @Nugra84774928 yang membandingkan harga yang ditawarkan dengan harga di Indomaret.

“Di indomaret cuma 9.900 isi 5 pcs, kalau 50 pcs ya cuma 99.000. Mosok indomaret penipu,” tulisnya.

Hal senada juga diutarakan beberapa netizen. Bahkan, ada yang mengecapnya sebagai penimbun yang sudah merugi.

Walaupun pada akhirnya dia menghapus postingannya pada pada Sabtu 2 Mei 2020 sore. Sambil membuat klarifikasi sebanyak 21 tweet bahwa dirinya bukanlah penimbun masker dan penipu serta membuat hastag #salahsayaapa.

“Yang nuduh saya penimbun, nyari untung gede, ga punya hati, macem2, coba kalian lihat lah yang jualan masker bedah di marketplace macam Tokopedia, Shopee, dsb. HARGANYA JAUH LEBIH MAHAL DARI PUNYA SAYA ! Saya udah jual rugi,” tulisnya dalam salah satu klarifikasi.

Bukan malah simpati dan dipercaya, dia malah kena hujatan kedua kalinya netijen. Salah satunya dari akun bernama ALFONSO DE ALBUQURQUE atau @AFLONSOQURQUE.

“Kau itu memang penimbun. membeli puluhan karton untuk dijual lagi itu namanya penimbun. dan inilah hukuman bagi penimbun,” tulisnya sambil menyertakan screenshot berita hukuman untuk penimbun masker.

Hingga kini, di akunnya yang memiliki 2.000 lebih pengikut itu diramaikan dengan ribuan hujatan para netizen.(Der/Aka)