Kian Akrab dengan Warga, Wanedi Diarak Pakai Odong-odong di Arjowinangun

Kota Malang Memilih Pemimpin

Ahmad Wanedi diarak menggunakan odong-odong saat mengunjungi Pasar Arjowinangun. (Istimewa)
Ahmad Wanedi diarak menggunakan odong-odong saat mengunjungi Pasar Arjowinangun. (Istimewa)

MALANGVOICE – Calon Wakil Wali Kota Malang nomor urut 1 Ahmad Wanedi blusukan di kawasan Arjowinangun, Minggu (4/3). Dalam kesempatan itu, dia diarak menggunakan odong-odong berkeliling pasar pagi Arjowinangun.

Tampak suasana penuh keakraban antara Wanedi dengan warga. Ini dibuktikan dengan perbincangan yang sesekali diselingi canda. “Ayo mana karcisnya, gak ada karcis diturunkan loh,” kata Wanedi kepada masyarakat yang juga ikut bersamanya naik odong-odong.

Ucapan Wanedi sontak memecah suasana menjadi kian ruang. Alhasil, masyarakat tertawa terbahak-bahak. “Karcisnya dibayar bapak (Wanedi),” teriak salah satu warga diikuti gelak tawa bersama

Tak hanya sekedar menikmati odong-odong, lelaki yang saat itu menggunakan kaos merah juga menyambangi para pedagang pasar Minggu Arjowinangun. Satu per satu pedagang disapanya sekaligus mengajak berkomunikasi mencari tahu permasalahan setiap pedagang.

Salah satu pedagang pakaian Wahyudi mengungkapkan bahwa pedagang pasar pagi Arjowinangun membutuhkan tempat untuk berjualan. “Jadi sini bukannya hanya hari Minggu saja pak, dan sekarang (Jam 11) pasar sudah mau ditutup,” kata Wahyudi

Oleh karenanya ia berharap dengan adanya kunjungan Wanedi ke Pasar Pagi Arjowinangun, para pedagang yang ada nantinya dapat diperhatikan oleh pemerintah. “Setelah ini semuanya (berjualan) menyebar, ada yang ke gadang, ada yang dipinggir jalan, ada yang pulang istirahat,” katanya

Tanggapi akan keluhan tersebut, Wanedi sampaikan bahwa perlu adanya penataan kembali tempat-tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kepada pedagang yang ada ia sampaikan bahwa pasangan Nanda-Wanedi akan merelokasikan pasar yang sifatnya temporer seperti pasar pagi Arjowinangun.

“Kalau mengenai ini (pasar pagi Arjowinangun), jika memungkinkan akan direlokasi dijadikan tempat yang bisa permanen,” katanya menjelaskan.

Dengan relokasi yang dilakukan diharapkan para pedagang akhirnya memiliki tempat yang pasti untuk berjualan. “Kalau bisa berdagang setiap saat, mereka bisa diuntungkan,” katanya.(Coi/Aka)