MALANGVOICE – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik komitmen Shopee dalam memajukan ekonomi daerah berbasis pesantren.
Hal ini diungkapkan Khofifah saat memberikan hadiah kepada pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” di Kampus UMKM Shopee Malang, Jumat (24/3) dan dihadiri Wali Kota Malang, Sutiaji.
“Kita ingin ekosistem pesantren dan ekonomi
pesantren ini akan jadi satu kekuatan kemandirian pesantrennya, kemandirian santrinya, dan kemandirian alumni pesantrennya. Kalau ini sudah kita bangun dengan managerial skill yang sudah
didukung oleh Shopee, maka proses digitalisasi dari sistem ekonomi berbasis pesantren akan ketemu ekosistemnya ketika Shopee Barokah juga melakukan kompetisi bisnis digital sociopreneur, santripreneur, dan pesantrenpreneur,” jelas Khofifah.
Baca Juga: Keterbatasan Lahan Parkir di Kawasan Alun-alun Kota Batu Jadi Biang Kemacetan
Ramadan Salebration, Beli Matic Honda Potongan Hingga 3x Angsuran
Melalui program Shopee Berkah ini merupakan rangkaian dari program pelatihan bisnis digital bagi 1.000 santri di sejumlah daerah, yang diharapkan dapat menciptakan santri yang mandiri bersama ekonomi digital.
Program ini juga sejalan dengan misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam mengembangkan perekonomian daerah berbasis pesantren, sekaligus menuju Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia dalam ekosistem bisnis digital. Program itu diberi nama Eko-tren OPOP.
Khofifah mengakui, di Jatim sendiri produk santri dalam Eko-tren OPOP sudah melebihi target.
“Eko-tren OPOP tidak sampai 2024 sudah melebihi 1.034 produk, saya harap akan ada manajerial skill dan SHOPEE memiliki jejaring yang luar biasa dalam pengembangan ini,” ujarnya.
Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim mengapresiasi antusiasme para Santri di Jawa Timur yang mengikuti pelatihan dan kompetisi yang diadakan oleh Shopee Barokah.
Ia mengatakan, Shopee Barokah hadir untuk membantu para Santri naik kelas bersama platform digital kami agar mereka dapat mandiri dan terus membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka. Pelatihan dan kompetisi ini juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa timur dalam mengembangkan ekonomi berbasis pesantren.
“Kami mengucapkan terima kasih untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas sinergi dan kepercayaannya hingga Shopee Barokah bisa turut berkontribusi dalam perkembangan ekonomi syariah di Provinsi Jawa Timur,” jelas Bukhori.
Para pemenang terpilih berasal dari beberapa Pondok Pesantren di berbagai kota di Jawa Timur dan dihadiahi modal usaha, serta paket Umrah oleh Shopee Barokah. Pemenang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur termasuk Lamongan, Nganjuk, Jombang, dan Tuban.
Apresiasi kepada lima pemenang kompetisi ini mendapat modal usaha dan paket Umrah. Dari hampir 300 toko milik Santri yang mengikuti kompetisi ini, Shopee Barokah menyeleksi peserta dengan memerhatikan beberapa aspek. Di antaranya, performa penjualan toko di Shopee selama 3 bulan terakhir, pengembangan produk inovatif, manajemen toko dan produk yang sesuai dengan kaidah Islam, serta pengembangan bisnis dan strategi marketing.
Pemenang juara pertama Toko santri ahwarumi_fashion asal Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Aditya muharom, mengatakan banyak sekali mendapat pengalaman berharga dari Shopee Barokah.
“Keuntungan banyak sekali, termasuk dapat ilmu bisnis mengembangkan penjualan. Kami sebulan sampai Rp30 juta, karrna baru mulai pas ada shopee barokah, kami bergabung awal Januari-Februari,” jelasnya.(der)