MALANGVOICE – Pandemi Covid-19 membawa banyak dampak di Indonesia. Selain masalah kesehatan juga berdampak sosial ekonomi, apalagi masa karantina wilayah di perpanjang.
Ketua DPD Perindo Kota Malang, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, mengatakan, berbagai langkah kebijakan telah dibuat oleh banyak kepala daerah di seluruh wilayah Indonesia agar dampak ini dapat diminimalisir dengan menjamin keberlangsungan pangan dan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Ini bahkan sebelum keputusan dari menteri keuangan RI nomer S-247/MK.07/2020 terkait pengalihan semua DAK kecuali bidang pendidikan dan kesehatan untuk penanggulangan bencana penyebaran virus corona.
Nelly sapaan akrabnya berharap Kota Malang bisa cepat tanggap membantu masyarakat.
“Semoga Kota Malang bisa sama dengan daerah lain yang mengambil langkah cepat dan tanggap bahkan sebelum surat keputusan Menkeu itu dibuat, Pemerintah Kota Malang justru terlihat lamban dalam menyikapi pandemi bencana ini, kesadaran dari masyarakat secara mandiri terhadap lingkungan sekitarnya,” katanya.
Wanita yang juga pengusaha kuliner ini menyatakan, saat ini masyarakat bisa mendapat harapan lebih baik dengan langkah yang diambil DPRD kota Malang melalui Komisi B,C dan D untuk mendesak Wali Kota Malang mengalihkan anggaran sejumlah proyek yang kurang potensial sebagai dana penanggulangan bencana non alam Covid-19.
“Semisal proyek pembangunan gedung MCC Rp125 miliar, blok office mini Rp34 miliar dan Malang Heritage Rp35 miliar jadi jika dijumlah total mencapai angka kurang lebih Rp194 miliar,” katanya.(Der/Aka)