Ketua DPRD Kota Malang Ingatkan Wahyu Hidayat Mundur Apabila Ikuti Pilkada

Banner Wahyu Hidayat. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika angkat bicara mengenai banner dan poster Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang banyak ditemui di pinggir jalan.

Pada banner itu terpampang jelas wajah Wahyu Hidayat mengepalkan tangan menggunakan baju merah dengan tulisan ‘Pak Mbois’ dan ‘Ngalam Asli’. Di bagian pojok kanan atas, ada logo HUT ke-110 Pemkot Malang.

Banner itu masih banyak terlihat di sepanjang jalan besar, seperti Jalan Hamid Rusdi dan Panglima Sudirman.

Made mengatakan, seharusnya apabila ada niat untuk maju Pilkada Kota Malang, Wahyu Hidayat harus segera mengundurkan diri dari jabatan Pj.

Baca Juga: Permudah Nasabah, CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital di Malang

Perda Penyelenggaraan Pesantren Disahkan DPRD Kota Malang, Pj Wali Kota Siapkan Perwali

Hal itu mengacu kepada Surat Edaran (SE) Mendagri mengenai mekanisme jika ada Pj kepala daerah maju sebagai bakal calon. Pj yang ingin mencalonkan, maksimal harus mundur dalam waktu 40 hari sebelum tanggal pendaftaran.

“SE Mendagri sudah jelas. Bagi Pj yang mau maju, maju saja agar konsentrasi tidak pecah. Kelihatan kok mana Pj yang maju, mana yang tidak. Pj Kota Malang dengan Pj Kota Batu kelihatan kok. Masyarakat tidak perlu dikelabui dengan itu,” kata Made.

Selain itu, Made meminta Pj Wahyu Hidayat agar konsentrasi maju Pilkada dengan baik sehingga tidak mengganggu hal lain. Namun dengan konsekuensi mundur dari Pj Wali Kota Malang.

“Kalau konsentrasi maju, maju saja dengan konsekuensi harus mundur jadi Pj. Ya kami tunggu saja itikad baiknya,” tegas Made.

Dengan masih aktifnya pejabat yang ingin maju Pilkada, anggota dewan tidak ingin ada persepsi penggunaan APBD untuk bahan kampanye.

“Jangan sampai, kami lembaga politik di DPRD ini merasa bahwa ada salah satu calon yang memanfaatkan APBD. Itu kami tidak mau. APBD untuk rakyat, jangan dibuat politisasi,” ujarnya.

Sementara itu Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, membantah penggunaan anggaran APBD dalam pemasangan banner itu. Bahkan ia juga tak mengetahui siapa yang memasang banner tersebut.

“Tidak menggunakan APBD. Saya juga tidak tahu dari siapa. Spanduknya kan mendukung program pemerintah, ya sah-sah saja. Saya tidak tahu siapa yang mencetak. Tidak juga dari kantong pribadi,” jelasnya.(der)

1 COMMENT

Comments are closed.