MALANGVOICE – Keberhasilan Kampoeng Glingting Go Green (3G) membangun semangat gotong rotong tidaklah mudah. Menurut Ketua RW 23 Glintung, Bambang Irianto, rata-rata warganya memiliki kesibukan cukup padat di siang hari.
Kendati demikian, hal itu tidak membuat semangat warga kendor. Sebaliknya, justru muncul ide menggelar kerja bakti pada malam hari.
“Warga kami rata-rata bekèrja pada siang hari, sehingga mengalami kesulitan bila kerja bakti siang. Kerja bakti malam hari inilah yang kemudian saya namakan Suku Dalu,” ungkapnya.
Biasanya, ketika bergadang sambil kerja bakti, sebagian warga juga mempersiapkan konsumsi. Khusus untuk ini, sifatnya berdasarkan inisiatif yang dilakukan penuh spontanitas.
Kampoeng 3G sendiri, saat ini mampu menarik perhatian berbagai pihak, baik lokal, nasional, maupun internasional, setelah lolos 15 besar sebagai finalis Guangzhou Award for Urban Innovation. Keberhasilan bersama Gerakan Menabung Air (Gemar), tidak terlepas dari komitmen dan kecerdasan Bambang Irianto mengembangkan socio enginering warga.
Ia juga konsisten memunculkan ide-ide baru di tengah berbagai hambatan yang ada, termasuk sebutan Suku Dalu. Kini, kelompok itu diketuai Hariyanto.
“Saat ini kerja bakti menjadi kegiatan menarik banyak pihak, karena ada juga pengunjung yang tertarik melihat Suku Dalu Kampoeng 3G,” urainya.
Berkat semangat Suku Dalu yang luar biasa inilah, Kampoeng 3G naik daun. “Mereka tidak kenal lelah bergotong royong, siang dan malam dalam merawat berbagai hal terkait tata kelola lingkungan,” pungkasnya.