MALANGVOICE- Keselamatan jamaah haji dalam menjalankan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, sangat penting. Ke depan pemerintah Indonesia harus memiliki standarisasi keselamatan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur, H Syaifullah Yusuf disela-sela berkunjung ke rumah korban crane di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Rabu (16/9).
Dikatakan, pemerintah Indonesia menunggu hasil investigasi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi tentang penyebab musibah crane terjatuh. Sesegera mungkin hasil investigasi dipublikasikan agar semua masyarakat tahu penyebabnya, serta siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sebenarnya, adanya badai bisa diantisipasi pemerintah setempat sehingga alat berat bisa dipindahkan dari sekitar pembangunan. “Semoga pelayanan dan standarisasi keamanan di Makkah lebih baik,” katanya.
Gus Ipul menjelaskan, tahun 2014 lalu ada sekitar 80 orang meninggal dunia dari 27 ribu jamaah haji yang berangkat dari Jawa Timur. Ia berharap, jumlah jamaah yang meninggal setiap tahun terus berkurang.
“Jamaah haji meninggal biasanya karena sakit dan kurang istirahat, sekarang meninggal akibat musibah,” ungkapnya.
Kendati begitu, kata Gus Ipul, tidak semua orang bisa wafat di tanah suci. “Beliau yang wafat di tanah suci merupakan orang pilihan dan semoga dijamin surga,” paparnya.-