MALANGVOICE – Festival Dawai Nusantara diikuti 12 anggota kelompok seni dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari luar negeri. Acara tersebut diselenggarakan Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) yang bekerja sama dengan beberapa komunitas, di Jalan Simpang Balapan, Sabtu (28/7).
Kepala Disbudpar, Ida Ayu Imade Wahyuni mengatakan Festival Dawai Nusantara sudah empat kali diselenggarakan di Kota Malang.
Festival Dawai Nusantara kali ini diikuti Junrejo Jamaludin, Aziz and friends dari Malang, Dody Ide dari Malang Musik Bersatu, Joko Porong dari Sidoarjo, Ali Gardi dari Situbondo, Argro dari Yogyakarta, Naes Wara dari Purwokerto, Ubu Dians dari Bali, Nusa tuak dr NTB, Riau Ritem dari Riau, Swara Sama dari Medan, dan Debu Nusantara dari United States of America (USA).
Ida menambahkan tujuan Festival tersebut untuk memperkenalkan budaya dawai secara luas guna menarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Festival Dawai Nusantara kali ini mengangkat tema Unity Diversity yang berarti keberagaman kesatuan.
“Tema ini diambil untuk menunjukkan Kebudayaan Indonesia yang beragam tetapi tetap dalam kesatuan dan kami berharap untuk pelaksanaan berikutnya bisa lebih banyak menghadirkan peserta dari berbagai daerah dan luar negeri, ini salah satu cara untuk menarik wisatawan ke Kota Malang,” katanya.
Selain itu, Penggagas Festival Dawai Nusantara, Redy Eko Prasetyo mengatakan Dawai sebagai penggerak untuk menyatukan perbedaan dan tentunya dawai yang berbasis etnis dan lokal karakter tersebut dapat lebih banyak menghasilkan harmoni. Nantinya, bagaimana harmoni yg berbagai bentuk tersebut bisa menjadi pesan konteks kekinian.
“Keberagaman dan perbedaan itu seharusnya lah namun tetap harus dalam bingkai harmoni,” tutur Eko kepada awak media.
Sementara itu, menurut pantauan Mvoice, ratusan pengunjung dari berbagai kalangan muda hingga orang tua menyaksikan Festival Dawai Tersebut.(Der/Aka)