Kembali Praktik, dr Y Pratiwi Gratiskan Pelayanan Khusus Warga Miskin

Suasana tempat praktik baru dr Y Pratiwi. (Mvoive/Toski D).

MALANGVOICE – Nama dr Yosephine Pratiwi kini sedang naik daun lantaran bisa menyembuhkan pasien dengan gejala yang disebabkan virus Covid-19.

Wanita asal Kabupaten Jombang tersebut ternyata memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pasien Covid-19.

Pasalnya, selain memberikan pelayanan pada para pasien yang terpapar Covid-19, wanita yang akrab disapa Tiwi ini juga intens memantau perkembangan pasien, supaya pasien juga memiliki pemahaman untuk dapat sembuh dari gejala yang dirasakan.

“Saya beranggapan mereka harus tahu dan paham. Saya tidak mau mereka (pasien) isoman hanya duduk manis, melihat saturasinya rendah hingga akhirnya meninggal,” ucapnya, Selasa (10/8).

Baca juga: Dokter Pratiwi Dapat Tempat Baru dan Praktik Mulai Lusa

Baca Juga: Tempat Praktik Dokter Pratiwi Karangploso Tutup Sementara, ternyata Ini Penyebabnya

Selain memiliki keinginan untuk memberikan pemahaman kepada para pasien, Tiwi juga memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.

Itu terbukti dengan pemberian pelayanan gratis kepada pasien yang tidak mampu. Apalagi jika gejala yang dirasakan pasien tersebut sudah termasuk gawat darurat.

“Jadi saya melihat kegawatdaruratannya dulu. Kalau pasiennya gagal napas, meskipun dia tidak bawa uang tetap saya layani, apalagi kalau orang miskin, akan saya gratiskan sampai dia sembuh,” jelasnya.

Tiwi menjelaskan, pasien yang berobat berharap penuh untuk bisa dilayani.

“Semua pasien yang datang itu berharap penuh ke saya, jadi saya harus saya layani. Mereka bisa saja pulang, lalu isoman, mereka gak paham dan akhirnya meninggal. Saya yang tidak mau itu terjadi. Awalnya gitu, jadi getok tular. Tapi untuk pasien yang mampu ya bayar,” bebernya.

Tiwi menjelaskan, dirinya mengaku sudah ratusan pasien Covid-19 yang berhasil disembuhkan dengan metode terapi uap ini. Meskipun, ia tidak bisa menjelaskan jumlahnya secara pasti.

“Wah kalau sekarang ratusan ya. Kalau dulu hingga 16 Juli saya ingat itu masih 80 an (pasien). Tapi sekarang ratusan, kalau saya tidak pernah menghitung. Tapi semua pasien ada rekam medisnya,” terangnya.

Tiwi menyebutkan, terapi uap yang digunakan tersebut, saat ini sudah mulai diikuti beberapa rekan dokter seprofesinya.

“Teman baik saya di Nusa Tenggara Timur (NTT), Pamekasan, Sumenep dan lainnya itu saat ini mulai mempraktikan metode uap ini di daerah mereka masing-masing,” jelasnya.

Meski Covid-19 dapat disembuhkan, Tiwi berpesan agar masyarakat di seluruh Indonesia tidak panik jika menemukan gejala yang mengarah pada gejala Covid-19.

“jika menemukan gejala itu, bisa langsung melapor ke Satgas masing-masing daerah, atau tenaga kesehatan (nakes) yang ada di sekitar,” pesannya.(der)