MALANGVOICE – Sudah tujuh hari pasca jatuhnya Super Tocano, pihak keluarga Mujianto dan TNI AU belum mencapai kesepakatan terkait ganti rugi tanah pada rumah yang terdampak.
Anak Mujianto, Fahrisky Jati Ananto, mengatakan, saat ini memang masih terus berkoordinasi dengan TNI AU terkait masalah itu. Ia mengaku masih berunding dengan seluruh keluarga besarnya.
“Perundingan masih jalan terus, baik dari TNI AU atau dari keluarga saya sendiri,” katanya, saat dihubungi MVoice, beberapa menit lalu.
Sementara pihak TNI AU, dalam hal ini Kapentak, Mayor Sus Londong Allo, mengatakan, pihaknya sudah intens berkomunikasi kepada keluarga Mujianto dan warga sekitar yang terdampak, untuk segera menyelesaikan ganti rugi akibat kecelakaan pesawat.
Namun memang belum ada titik temu. “Danlanud ingin masalah ini segera selesai. Kami berupaya secepat mungkin mengganti rugi apa yang menjadi hak mereka,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, TNI AU berencana membangun monumen di tempat jatuhnya pesawat, dan tanah Mujianto direncanakan dibeli untuk merealisasikan hal itu.