Kehadiran Puting Beliung Tak Dapat Diprediksi

Dampak puting beliung yang melanda Desa Langlang, Singosari, Kabupaten Malang (Tika)
Dampak puting beliung yang melanda Desa Langlang, Singosari, Kabupaten Malang (Tika)

MALANGVOICE – Bencana puting beliung melanda Desa Langlang, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (7/3). Bencana yang tidak bisa diprediksi kehadirannya ini mengakibatkan 248 rumah rusak, empat diantaranya roboh, dan melukai tujuh warga desa.

Parahnya, bencana ini tidak bisa diprediksi kehadirannya. Tidak seperti banjir atau tanah longsor.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Taufiq Hermawan menjelaskan, salah satu sifat bencana ini adalah tidak bisa diprediksi secara spesifik.

“Tidak bisa diprediksi secara spesifik. Hanya bisa diperkirakan 30 menit hingga satu jam sebelum kejadian,” kata dia, kepada MVoice, Rabu (7/3).

Dia menjelaskan, kejadian puting beliung ini tidak pernah lebih dari lima menit. Biasanya, terjadi pada siang atau sore hari bahkan terkadang terjadi menjelang malam hari.

“Durasinya tidak lama, kurang dari 10 menit,” imbuh dia.

Taufiq menambahkan, angin puting beliung ini hanya berasal dari awan Cumulonimbus (Cb). Cb adalah awan yang berbentuk tinggi dan padat serta terlibat dalam badai, petir serta cuaca dingin lainnya.

Angin yang juga memiliki nama lain langkisau ini bukan diakibatkan oleh pergerakan angin moonson atau lainnya.

“Tapi perlu diingat, tidak semua Cb menimbulkan puting beliung,” tandas dia.