Kartu Tani Dinilai Ribet, Empat Toko Penyedia Pupuk Bersubsidi Undurkan Diri

Stok pupuk di UD Gangsar. (Aan)

MALANGVOICE – Kartu Tani dinilai ribet, empat kios pupuk lengkap (KPL) undurkan diri sediakan pupuk bersubsidi. Per Januari 2021 keempat toko itu tak lagi menjadi KPL.

Keempat toko itu adalah Toko Morodadi, UD Gangsar, Toko Pertanian Purba, dan UD Agro Junrejo.

Kartu Tani menurut Pemilik UD Gansar, Handoko Soekanoto semakin membuat ribet ketika transaksi pupuk bersubsidi. Lantaran mesin gesek electronic data capture (EDC) yang disediakan pihak BNI 46 kerap bermasalah.

Mesin itu digunakan untuk penggesekan Kartu Tani saat melakukan bertransaksi. Ketika mesin itu bermasalah pihaknya harus melakukan pencatatan secara manual.

“Karena sering error, kami lakukan pencatatan manual, ini diperbolehkan oleh distributor. “Begitu nyatet laporannya diajukan ke distributor, kok malah ditolak. Katanya nggak diperbolehkan oleh dinas. Karena harus gesek lewat mesin. Sedangkan mesin EDC-nya nggak berfungsi saat itu,” keluh Handoko.

Kabid Pertanian DPKP Kota Batu, Harijadi Agung mengatakan, kesalahan tidak sepenuhnya di distributor. Ia melanjutkan, sumber daya manusia (SDM) yang bersangkutan belum memahami cara kerja menggunakan karti tani dan masih menerapkan gaya konvensional.

”Jadi kesalahan tidak sepenuhnya di distributor, ketersediaan pupuk di distributor di Malang sebenarnya masih banyak, tetapi tidak tersalurkan,” katanya.

Empat KPL yang telah mengundurkan diri untuk menyediakan pupuk bersubsidi segera diganti oleh DPKP Kota Batu dengan menggaet mitra baru. Mitra baru yang digandeng yakni Sumber Bening, Haggas Tani, Lestari Makmur Dadaprejo, dan satu toko di Desa Sumberejo.(der)