Jumlah Wisatawan Lampaui Target, Ini Strategi Pemkot Batu

PKL kembali memenuhi trotoar sepanjang Jalan Sudiro Alun-alun Kota Batu, Selasa malam (24/7). (Aziz Ramadani/MVoice)
Alun-alun Kota Batu. (MVoice)

MALANGVOICE – Terget kunjungan wisawatan di Kota Batu selama 2018 menembus angka 5,6 juta wisatawan. Angka tersebut melampaui target Dinas Pariwisata Kota Batu sebesar 5,2 juta wisatawan.

Plt Dinas Pariwisata Kota Batu Imam Suryono menegaskan, angka tersebut merupakan hitungan dari daerah tujuan wisata ke 54 objek wisata di Kota Batu serta kunjungan ke hotel yang ada di Kota Batu.

“Dari jumlah kunjungan tersebut, sudah tentu tahun ini akan mengalami peningkatan target wisatawan. Oleh karena itu, kami akan melihat potensi apa saja yang ada pada 2019, misalnya saja home stay dan villa yang nantinya masuk ke dalam perhitungan hotel,” jelasnya.

Adanya peraturan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jatim bahwa nantinya kunjungan home stay dan villa akan masuk dalam angka kunjungan wisatawan. Sehingga bisa dipastikan Dinas Pariwisata Kota Batu akan menargetkan lebih dari 5,6 juta kunjungan wisatawan di Kota Batu di 2019.

Dia menguraikan, dari total 5.604.293 wisatawan terbagi menjadi dua kunjungan. Pertama sejumlah 722.967 adalah wisatawan yang menginap hotel. Sisanya adalah kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan awisata (DTW) sebanyak 4.881.326 jiwa.

“Dari 5,6 juta itu untuk wisatawan Wisnus masih mendominasi sebesar 5.587.907. sedangkan untuk Wisman sejumlah 16.386. Angka ini tercatat hingga 31 Desember 2018 dengan data yang masuk bulan November 2018,” jelasnya.

Sementara, lanjut dia, untuk tambahan objek daya tarik wisata yang juga menjadi magnet kunjungan wisatawan ke Kota Batu diungkapnya ada peningkatan 10 objek di tahun 2018. Dengan objek wisata di tahun 2017 sebanyak 44 objek. Artinya naik menjadi 54 objek wisata.

Sesuai dengan RPJMD 2018-2022. Target kunjungan wisatawan di Kota Batu di tahun 2019 adalah 5,8 juta dan tahun 2020 sebanyak 6,4 juta wisatawan. Untuk terus meningkatkan pergerakan wisatawan ke Kota Batu, Disparta telah menganggarkan dana sebanyak Rp 9 miliar untuk sosialisasi dengan pengembangan desa wisata.

Strategi yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan pariwisata di Kota Batu yakni dengan adanya pelatihan dan pembinaan. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan dengan cara mengadakan promosi wisata yang bekerja sama dengan media online dan cetak. Selain itu juga akan melakukan kegiatan table top wisata dari luar, dengan harapan akan ada kunjungan wisata.

“Rencana kami akan melakukan kerja sama dengan Agen Travel, dengan harapan wisatawan yang melakukan traveling bisa menginap di Kota Batu dan berwisata di Kota Batu,” pungkas dia. (Der/Ulm)