MALANGVOICE – Lembaga sosial Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) serius mewadahi mantan anak-anak jalanan binaan menggarap film. Hal itu terwujud dengan beberapa garapan film pendek.
Beberapa film pendek ini diputar dan dibedah bersama aktor dan film maker kawakan di RM Kertanegara, Kamis (17/12). Turut hadir Ade Sabana (Senior Kaifang), Achmad Syaiful (DOP), Harry Soeharyadi (Sutradara).
Lalu, ada Budhi Wibawa (Dosen Perfilman IKJ), Kelvin Nugroho (Editor) hingga Yussy Poerwati (Pemeran Film Cut Nyak Dhien) mendampingi anak-anak binaan JKJT.
Ketua Umum JKJT, Agustinus Tedja Bawana, mengatakan, langkah ini merupakan bukti keseriusannya dalam membina eks anak jalanan. Hasilnya, mereka mampu membuat film pendek yang karyanya bisa dibilang memuaskan.
“Saya terus semangati anak-anak supaya bisa berkarya di bidang seni. Makanya saya ajak pemain dan produser film berpengalaman untuk membantu mereka,” kata Tedja.
Total ada 13 anak binaan JKTK yang terlibat teknis dalam pembuatan film. Sedangkan talent film dipilih dari masyarakat sekitar yang memiliki bakat.
Target JKJT ke depan adalah membuat film besar yang bisa masuk ke dalam festival atau FFI. Saat ini, langkah itu mulai dijalankan sedikit demi sedikit dengan menggarap film lanjutan berjudul “Koncoku Dulurku”.
Tedja menjelaskan, film Koncoku Dulurku kini masuk episode ke-4. Ia menargetkan pada Februari 2021 sudah rampung 15 episode. Film ini bisa ditonton di kanal YouTube.
“Semua dampak itu yang akan kami rekam dalam film Koncoku Dulurku. Mengangkat isu-isu semua masalah yang timbul dari pandemi. Kemudian film besar nanti bercerita kisah tentang Gunung Arjuna,” jelasnya.
Tedja berharap, karya ini mampu dinikmati banyak orang sehingga bisa mengangkat semangat anak-anak binaan JKJT untuk menggarap film lebih baik lagi.
“Sekarang pun membuktikan kalau kita ini bisa. Meskipun dari awal susah mengajari bagaimana mengambil gambar atau teknik yang benar, tapi hasilnya kini memuaskan. Semoga spirit ini bisa terus berlanjut,” harapanya.(der)