Jelang Tutup Tahun Pemkab Malang Genjot OPD Tekan Silpa

Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus berupaya mengejar kurangnya serapan belanja progam yang ada di tiap organisasi perangkat daerah (OPD).

Upaya itu dilakukan agar tidak menimbulkan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, dalam waktu kurang dari tiga bulan ini, dirinya mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempercepat proses pencairan belanja program.

Hal itu, lanjutnya, untuk mengejar kekurangan serapan anggaran akibat banyaknya belanja progam yang gagal direalisasikan,

“Hingga bulan 10 ini, rata-rata serapan anggaran di OPD masih sekitar 40-50 persen,” ucap Wahyu Senin (11/10) yang optimistis Silpa pada tahun ini (2021) tidak akan lebih besar dari tahun 2020.

Wahyu menjelaskan, pada tahun 2020 lalu, Silpa yang dihasilkan Pemkab Malang mencapai Rp350 miliar karena beberapa program besar yang tidak bisa dilakukan karena pandemi.

Sementara Silpa yang dihasilkan tahun ini (2021) diyakini Wahyu tidak sebesar tahun kemarin, karena dalam pantauannya, di semester ke 4 ini, proses pencairan belanja program terus dipercepat.

“Program yang paling besar, berasal dari sektor pendidikan. Kami usahakan tahun ini lebih kecil daripada tahun kemarin sehingga kami kasih pendampingan terus,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Wahyu, dirinya mengaku akan terus rutin melakukan kontroling terhadap semua OPD agar mereka terpacu lebih cepat menjalankan program kegiatan miliknya.

“Pak Bupati setiap minggu akan mengecek langsung penerapan OPD. Kemarin sudah dikumpulkan. OPD yang serapannya kecil diminta untuk memberikan laporan dan presentasi progresnya seperti apa karena bagian dari kinerja,” terangnya.

Wahyu menjelaskan, setelah perubahan anggaran keuangan (PAK) yang dilakukan oleh Pemkab Malang tahun ini, beberapa proyek besar telah mendapatkan porsi untuk melanjutkan pembangunannya kembali. Sehingga hal ini dia harapkan bisa menjadi pemicu percepatan serapan anggaran.

“Contohnya untuk pembangunan GOR yang ada di area stadion Kanjuruhan itu dapat anggaran Rp5 miliar tahun ini untuk melanjutkan pembangunan,” terang Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu menegaskan, di kalangan OPD sendiri, saat ini terus berpacu dalam menuntaskan program kegiatan yang mereka miliki tahun ini.

“Mulai bulan ini mereka mempercepat proses pencairan program kegiatan mereka. Diharapkan pada akhir tahun semuanya sudah 100 persen,” pungkasnya.(end)