MALANGVOICE – Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Jatim menggelar rapat kerja di Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (6/2). Rapat itu membahas beberapa hal termasuk menjaga suasana kondusif jelang Pemilu 2024.
“Yang jelas, kuncinya adalah bagaimana forum (rektor) PTN di Jatim ini bisa menjaga suasana kondusif di kampus masing-masing,” kata Ketua Forum Paguyuban Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se Jawa Timur (Jatim), Prof Nurhasan.
Nurhasan mengaku saat ini banyak pernyataan sikap yang dilontarkan civitas akademika dari beberapa kampus dan menurutnya instansi masing-masing harus tetap menjaga suasana agar tetap damai saat Pemilu 14 Februari 2024.
Baca Juga: Santri dan Kiai se-Malang Raya Beri Dukungan dan Doa untuk Prabowo – Gibran
Instruksikan Abdi Negara Junjung Netralitas Pemilu
“Suasana kondusif dijaga ini agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan sejuk, damai dan nyaman serta aman,” jelasnya.
Disinggung soal deklarasi Pemilu Damai 2024, Nurhasan membantah. Sebab, dalam pertemuan dengan para rektor PTN se-Jatim ini untuk membahas beberapa hal internal persoalan kampus.
“Tidak ada (deklarasi Pemilu Damai). Saya sebagai ketua forum rektor sudah menyampaikan. Di Unesa juga sudah,” kata pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Dalam rapat kerja itu turut dihadiri beberapa perwakilan dari PTN se Jatim dan Menko PMK Muhadjir Efendy.
Sementara itu Rektor UM, Prof Hariyono, berpendapat mengenai pernyataan sikap yang dilakukan civitas akademika UM pada Senin (5/2) adalah merupakan kebebasan berpendapat.
Baginya apapun yang dilakukan boleh dilakukan asalkan tidak menyalahi aturan.
“Selama untuk kebaikan bangsa dan negara dan secara akademis bisa dipertanggungjawabkan ya kebebasan akademik kita jaga dan itu bagian dari roh dunia demokrasi. Saya pikir itu biasa biasa saja dan tidak hanya di UM,” katanya.(der)