MALANGVOICE – Imlek tak hanya menghadirkan sukacita bagi masyarakat keturunan Cina, namun tahun baru cina juga membawa berkah bagi industri lampion. Lampu tradisional khas cina ini mulai banyak dipesan sejak November 2015 lalu dan memasuki puncak di H-7 jelang Imlek.
Di Cempaka Lampion, jalan Juanda misalnya. Produksi lampion jika ditotal sejak November 2015 lalu sampai saat ini sudah mencapai 20 ribu. Angka produksi mencapai kisaran 6000 buah per bulan.
Jumlah ini naik signifikan jika dibandingkan dengan bulan normal dimana rata-rata produksi lampion berjumlah 2000 buah per bulan.
“Selain membuat lampion klasik, bulat berwarna merah dengan diameter 30 cm. Ada juga lampion desain khusus,” jelas Pemilik Cempaka Lampion, Ahmad.
Harga lampion produksi Ahmad dijual dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 5 juta. Lampion termahal merupakan pesanan pelanggan Jakarta yang meminta desain khusus berbentuk monyet setinggi 1 meter.
Selain melayani pelanggan dari kota-kota di Indonesia, Cempaka Lampion juga memiliki pelanggan dari luar negeri, khususnya Italia. Pesanan dari negeri pizza tersebut berkisar 2500 buah dengan desain dari pemesan.
“Harganya beda karena desain sesuai permintaan mereka. Plus ada hak cipta untuk desainnya,” jelas Ahmad.