MALANGVOICE – Plt Direktur Utama PJT I, Milfan Rantawi menyampaikan komitmen untuk dapat mewujudkan arti dari BUMN sebagai penggerak roda perekonomian dengan tetap melaksanakan penugasan dari Pemerintah.
Ia juga menjelaskan selain berfokus pada pertumbuhan dan pengembangan, perusahaan tidak melupakan kewajibannya untuk melayani masyarakat.
“Salah satu tugas kami adalah memberikan suplai air untuk kebutuhan irigasi rakyat. Dan ini, kami tidak memungut biaya sama sekali alias gratis,” kata Milfan, Sabtu (15/4).
Baca Juga: Posyan Heritage Satlantas Polresta Malang Kota Terlihat Megah
Telkomsel Optimalkan Layanan Selama Momen RAFI 2023
PJT I memberikan pelayanan irigasi yang bersifat free of charge bagi pertanian rakyat. Total luas lahan irigasi yang berada dibawah kewenangan PJT I seluas 126.193 Ha.
“Sebagai BUMN berbentuk Perum, pelayanan masyarakat menjadi aspek utama yang tentunya tidak boleh dilupakan karena merupakan ruh dari penugasan kami,” ujar Milfan.
Direktur Utama PJT I berupaya akan terus menjadi BUMN yang turut menggerakkan sumber daya air di Indonesia untuk terus maju. Kemajuan pengelolaan sumber daya air yang mampu memenuhi kebutuhan, menopang pertumbuhan ekonomi dan memakmurkan rakyatnya.
Mengemban amanah sebagai salah satu BUMN Pengelola Sumber Daya Air di Indonesia, Perum Jasa Tirta (PJT) I berupaya untuk meningkatkan kinerja baik dari sisi pelayanan publik maupun penugasan pengusahaan sumber daya air.
Mengelola 5 Wilayah Sungai Strategis Nasional di Indonesia, telah membawa Jasa Tirta I menjadi BUMN pengelola Sumber Daya Air dengan wilayah kerja terluas di Indonesia. Hal ini tentunya, menambah kapabilitas PJT I dalam menangani berbagai permasalahan sumber daya air.
Atas dedikasinya, saat ini PJT I telah dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk mengelola dan mengoperasikan 10 bendungan besar dan puluhan infrastruktur SDA lainnya yang ada di Indonesia. Pengelolaan tidak hanya di Pulau Jawa saja, tapi juga di Sumatera.
Dalam perjalanannya melaksanakan penugasan tersebut, PJT I terus berupaya untuk berkembang menjadi korporasi yang semakin besar. Pengembangan ini dilakukan di semua lini perusahaan, baik dari inovasi bisnis hingga optimalisasi sumber daya. Dalam 10 tahun terakhir ini tercatat peningkatan pendapatan usaha yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2013 pendapatan perusahaan masih ada di angka Rp332,62 miliar.
Jumlah semakin meningkat naik, hingga pada 2022 pendapatan usaha Jasa Tirta I mencapai 614,67 Milyar atau naik sebesar 84,82%. Adapun aset perusahaan yang dulunya pada tahun 2013 berjumlah 366,96 Milyar, meningkat drastis dalam kurun sepuluh tahun terakhir menjadi Rp1,135 triliun pada 2022 atau meningkat sebesar 209,3%.
Perum Jasa Tirta I menunjukkan keseriusannya dalam pengelolaan Sumber Daya Air. Selain melalui upaya transformasi bisnis, PJT I juga terus hadir berperan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Sebagaimana tertuang di RPJMN 2020 – 2024, dimana ketahanan air, pangan dan energi menjadi prioritas Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Ketercapaian ketahanan pangan (food), energi (energy), dan air (water) ini saling terkait satu sama lain oleh karenanya banyak disebut dengan _few nexus_. Tupoksi utama PJT I dalam mengelola sumber daya air, turut berperan dalam ketercapaian ketahanan air, pangan dan energi Indonesia secara terintegrasi.
Selain melalui penyediaan air baku untuk PLTA, irigasi dan PDAM, Jasa Tirta I saat ini juga sedang fokus mengembangkan bisnis energi baru terbarukan. Setelah berhasil mendirikan anak perusahaan di bidang energi serta membangun dan mengoperasikan PLTMH, saat ini Jasa Tirta I bersama PLN sedang menyiapkan proyek PLTS terapung di dua waduk besar yang dikelolanya, yaitu di Sutami dan Wonogiri. Dari sisi layanan penyediaan air baku untuk PLTA, setiap tahunnya PJT I turut berperan menyuplai produksi listrik sebesar 6,826 GwH/tahun.
Pengembangan pada sektor penyediaan air bersih untuk masyarakat juga menjadi prioritas perusahaan agar dapat memberikan pelayanan lebih luas. Salah satunya yaitu fokus pada pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Karangbinangun. SPAM Karangbinangun ini sendiri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Jawa Timur (Perpres 80/2019) yang dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan ekonomi di Jawa Timur dan melibatkan multistakeholder.
Selain itu, awal tahun 2023 ini juga telah dicapai kesepakatan dengan Pemerintah Kota Malang untuk pembangunan SPAM Kota Malang sebesar 500 lps. Saat ini progresnya sudah masuk dalam tahap lelang pekerjaan konstruksi IPA dan Intake. Dukungan Perusahaan dalam upaya ketahanan air, juga terlihat dari layanan penyediaan air baku untuk PDAM dan SPAM dimana setiap tahunnya menyuplai air baku sebesar 541,7 juta meter kubik.(der)