MALANGVOICE – Anggota komisi III DPR RI Arteria Dahlan akan mengawal proses penyidikan Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas, dan meminta Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo untuk tidak membuat pernyataan yang bisa memperkeruh suasana.
Arteria Dahlan menegaskan akan mencari kebenaran atas fakta yang terjadi. Karena Tragedi Kanjuruhan merupakan sejarah kelam sepak bola tanah air.
“Kita ingin fakta sebenarnya seperti apa. Kemudian bagaimana kepastian hukum pihak terkait dapat dimintakan pertanggungjawaban hukumnya. Kita juga akan lihat bagaimana SOP dari seluruh stakeholder terkait dengan pertandingan sepak bola 1 Oktober itu. Sehingga kita bisa lihat adanya kesalahan, kekhilafan, kekeliruan dan penyimpangan,” ungkapnya, saat ditemui awak media di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kamis (13/10).
Baca juga:
Paspor dengan Masa Berlaku 10 Tahun Mulai Ditetapkan
Selain itu, lanjut Ateria, Kadiv Humas Polri juga diminta agar tidak membuat suatu pernyataan yang belum dilakukan kajian terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan presepsi negatif di masyarakat.
“Sebelum ada kajian sebaiknya kita harus hati-hati dan cermat untuk melontarkan pendapat,” jelasnya.
Ateria menjelaskan, dalam proses penyelidikan Tragedi Kanjuruhan tersebut setidaknya ada dua pernyataan yang menjadi catatan, yakni tentang penemuan miras dan kemudian terkait gas air mata yang tidak mematikan.
“Kalau banyak miras di stadion bukan salah suporter, salahnya di pengamanan kenapa miras bisa masuk. Suporter tidak bisa disalahkan. Kedua, gas air mata yang katanya tidak mematikan,” terangnya.
“Jadi, Kadiv Humas jangan mengeluarkan pernyataan yang memperkeruh suasana terkait Tragedi Kanjuruhan,” tambahnya.(der)