MALANGVOICE- Pembangunan jalan tembus di kawasan Griyashanta – Simpang Candi Panggung, Kota Malang dianggap sebagai salah satu upaya mengurangi kemacetan dan mempercepat mobilitas warga. Termasuk memberikan dampak positif bagi siswa SMP Negeri 18 Malang.
Selama ini banyak siswa yang harus memutar ke Jalan Soekarno-Hatta sebelum masuk ke area sekolah yang berada di dalam Perum Griyashanta. Dengan adanya jalan tembus di perbatasan RW 9 dan 12 bisa memangkas waktu perjalanan.
Jembatan Kiai Malik Dalam Diperlebar, Upaya Pemkot Malang Atasi Kemacetan
Salah satu warga RW 9, Bambang Siswanto, mengaku sangat setuju apabila rencana pembangunan jalan tembus direalisasikan.
Menurutnya, keberadaan jalan baru tersebut akan menjadi solusi bagi siswa yang bersekolah di SMP Negeri 18 Malang. Selama ini, banyak anak dari kawasan Simpang Candi Panggung hingga Vinolia dan Tunggulwulung harus memutar cukup jauh untuk menuju sekolah.
“Siswa biasanya muter. Kalau yang jalan kaki, lewat sebelah simpang Candi Panggung. Lumayan jauh. Kalau enggak macet bisa 15 menit, tapi kalau macet bisa sampai satu jam,” katanya, Senin (3/11).
Selain itu, apabila sudah ada jalan tembus maka juga berdampak positif terhadap ekonomi warga sekitar.
“Malang ini kan banyak pendatang, banyak anak kos juga di wilayah kami. Kalau jalan ini jadi, akses belajar makin cepat, usaha warga juga lebih lancar,” pungkas Bambang.
Senada, warga lain Juniadi mengaku jalan tembus itu dinilai menjadi salah satu alternatif solusi dalam mengurai kemacetan di Jalan Candi Panggung dan Jalan Simpang Candi Panggung.
Sebab menurutnya, kemacetan di ruas jalan tersebut sudah tak dapat dihindari. terutama pada jam-jam sibuk, seperti saat pagi atau sore ketika jam pulang kantor. Belum lagi saat akhir pekan, kemacetan bisa terjadi sepanjang hari ditambah kawasan Jalan Soekarno-Hatta sedang dibangun proyek drainase.
“Weekend kemarin macetnya sampai jam 12 malam,” kata Juniadi.
Kondisi tersebut dirasa cukup meresahkan warga. Sebab tentunya, aktivitas lalu-lintas yang padat dinilai cukup berbahaya bagi lingkungan dengan pemukiman yang padat penduduk.
“Ya kan banyak anak-anak juga. Kalau jalannya ramai kan bahaya, makanya jalan tembus ini kemungkinan bisa menjadi solusi,” pungkasnya.(der)