Jalan-jalan ke Desa Pandanrejo, Obati Kejenuhan dengan Banyak Pilihan Wisata

Petik Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kota Batu merupakan daerah destinasi wisata di Jawa Timur dengan keunikan spasial yaitu berada pada daerah pegunungan.

Sebagai daerah pariwisata, Kota Batu terus mengalami peningkatan jumlah objek wisata, baik wisata buatan maupun wisata alam dan budaya.

Perkembangan pariwisata memberikan pengaruh positif terhadap keberadaan desa dan kelurahan di Kota Batu. Desa dan kelurahan di Kota Batu berlomba mengembangkan potensinya menjadi objek wisata berbasis kearifan lokal, baik wisata alam dan budayannya. Salah satu desa yang saat ini menjadi tujuan wisata yaitu Desa Pandanrejo.

Lumbung Stroberi menjadi cikal bakal hadirnya destinasi wisata yang dikelola dengan menggerakkan sumber daya masyarakat Desa Pandanrejo. Mayoritas penduduknya adalah sebagai petani dengan tetap menjaga adat budaya desa yang masih terasa kental hingga saat ini.

“Lumbung Stroberi dikelola BUMDes Raharjo dengan harapan menumbuhkan perekonomian masyarakat. Di destinasi itu, pengunjung bisa memetik buah stroberi hanya dengan tarif Rp 25 ribu. Selain itu disediakan edukasi menanam stroberi hanya dengan tarif Rp 55 ribu,” papar Kepala Desa Pandanrejo, Abdul Manan.

Petik Stroberi di Desa Wisata Pandanrejo. (Istimewa)

Direktur BUMDes Raharjo, Desa Pandanrejo Muklas Rofik menuturkan, apa yang dikembangkan di Pandanrejo merupakan agrowisata. Memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek wisata. Maka pola pemberdayaan pun dilakukan dengan melibatkan para petani berkolaborasi dengan generasi muda yang tergabung di organisasi Karang Taruna.

Stroberi yang di lumbung itu dari Provinsi Bali masuk tahun 1970, tapi baru dikenal dan dikembangkan tahun 90-an. Petani menjualnya dengan cara dipikul, dan dikemas pake bambu (tikem). Jenis stroberinya juga bermacam-macam ada sweet charlie, california, holybrite, grande dan rosalinda. Kemudian tahun 2010, mulai dilirik wisatawan lokal dan asing. Karena mulai terkenal dan ada potensinya, ahirnya pada akhir 2018 dibikin wisata petik stroberi dengan nama Lumbung Stroberi.

Wisata air Desa Pandanrejo, Kota Batu. (Istimewa)

Total lahan stroberi di kawasan tersebut sekitar 15 hektare. Namun, yang sudah siap untuk dijadikan wisata petik ada sekitar 5 hektare. Nantinya, wisatawan yang datang bisa menikmati sensasi memetik dan menikmati buah stroberi langsung di tempat.

“Wisatawan yang datang juga bisa membeli berbagai olahan stroberi yang dibuat masyarakat. Seperti selai, keripik, sari buah, sirup, kue, maupun buah stroberi segar. Selain itu, wisatawan juga bakal mendapat edukasi bagaimana cara menanam buah stroberi,” papar Rofiq.

Rasanya waktu sehari saja tak cukup untuk menikmati daya tarik wisata Desa Pandanrejo. Karena masih banyak suguhan wisata menarik. Semisal bagi wisatawan yang ingin menikmati permainan yang menantang dan memacu adrenalin, bisa mencoba permainan tubing Kali Jowo. Tarifnya terbilang murah, hanya dengan Rp 55 ribu bisa mengarungi aliran air yang tenang sepanjang kurang lebih satu kilometer. Fasilitas yang diberikan mulai dari peralatan tubing lengkap, peralatan medis welcome drink dan kendaraan shuttle.

Wisata di Desa Pandanrejo, Kota Batu. (Istimewa)

Letaknya yang dilintasi aliran Sungai Brantas membuat Desa Pandanrejo menyuguhkan wisata air. Selain permainan tubing Kali Jowo, ada juga permainan tubing di aliran Kali Lanang, bagian dari anak Sungai Brantas. Tarif yang ditawarkan seharga Rp 85 ribu untuk mengarungi permainan tubing di aliran Kali Lanang.

Permainan air lainnya yang tak kalah seru yakni arung jeram menyusuri arus cukup deras di aliran Sungai Brantas. Hanya dengan Rp 195 ribu, wisatawan dapat menjajal keseruan menyusuri arus Sungai Brantas menggunakan perahu karet. Fasilitasnya peralatan rafting, peralatan medis, makan 1 pax serta snack 1 pax.

Dan tentunya dengan didampingi guide profesional. Seorang guide akan berada di belakang perahu untuk mengatur keseimbangan kapal yang berjalan mengikuti arus yang dipenuhi dengan bebatuan besar di tengah dan pinggir sungai. Tentu saja setiap wisatawan bisa lebih tenang dan aman ketika bertarung dengan arus sungai yang deras karena ditemani guide yang telah mengenal seluk beluk titik-titik rawan sungai tersebut

Jika masih belum puas, wisatawan juga bisa mencoba Outbound Fun hanya dengan tarif Rp 160 ribu. Dengan didampingi instruktur profesional, wisatawan bisa menjajal simulasi outbound fun, sirkuit game dan high rope. Tarif tersebut termasuk makan dan snack masing-masing 1 pax.

Atau mungkin bagi pengunjung yang ingin adu ketangkasan bertempur layaknya film laga. Juga bisa mencoba permainan paint ball hanya dengan biaya Rp 150 ribu. Para pemain akan dibekali dengan berbagai fasilitas keamanan. Meliputi googles glass, body protector dan 50 amunisi.

Aktivitas wisata penuh sensasi dan kenangan di Desa Pandanrejo akan semakin lengkap dengan berkunjung ke wisata air terjun Coban Lanang. Panorama alam memukau dibalut sejuknya udara membuat pikiran segar.

Pengembangan pariwisata berbasis potensi desa tak lepas dari campur tangan Dinas Pariwisata Kota Batu. Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, pihaknya getol terhadap pengembangan dan promosi desa wisata. Desa wisata ini diharapkan menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat setempat.

“Sehingga terwujud visi yang digaungkan dalam RPJMD kepala daerah Kota Batu, yakni Desa Berdaya, Kota Berjaya,” ujar Arief.(der)