MALANGVOICE – Malang Corruption Watch (MCW) adakan diskusi jagongan rakyat di Wisma Kalimetro, Kamis (31/1).
Diskusi pertama awal tahun ini menghadirkan Wakil ketua Komisi Yudisial (KY) H Maradaman Harahap.
Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan MCW Eki Maulana Ibrahim, mengatakan hakim merupakan wakil Tuhan di negara hukum. Mereka harus mampu mengadili setiap persoalan di negaranya. Namun bagaimana ketika seorang hakim menjadi tersangka korupsi atau hakim memberikan vonis ringan kepada koruptor.
“Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan integeritas dan kepercayaan publik kepada lembaga penegak hukum. Saat ini hadir di MCW adalah wakil Ketua Komisi Yudisial Rebublik Indonesia untuk berdiskusi terkait kode etik kehakiman dan peran seorang hakim apabilah terjerat korupsi,” katanya.
Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Maradamam Harahap, dalam paparan diskusinya menyampaikan bahwa piihaknya sangat mendukung kinerja MCW yang saat ini sedang mengawal kasus korupsi di Malang Raya.
Ia menyatakan, KY menerima 1.772 surat aduan dari masyarakat seluruh Indonesia tahun 2018 sampai Januari 2019 ini. Aduan tersebut untuk meneyelesaikan kasus-kasus korupsi yang ada di Indonesia dan juga beberapa kasus terkait lainya.
“Kami sudah mengarsipkan surat aduan tersebut untuk menjadi bahan kajian bagi Komisi Yudisial,” ungkapnya pada awak media.
Lebih lanjut Maradamam Harahap berharap kepada seluruh masyarakat untuk turut serta mengawal isu korupsi yang terjadi di Indonesia.
“Dengan kehadiran MCW di Kota Malang bisa menjadi contoh kontrol sosial yang sangat baik bagi semua kalangan masyarakat akademisi dan mahasiswa untuk bebas dari korupsi negeri ini,” pungkasnya. (Der/Ulm)