Jagongan Jail Sediakan Menu Unik Wadahi Potensi WBP

Suasana Jagongan Jail. (Deny rahmawan)

MALANGVOICE – Diresmikan pada 7 Juli lalu, Jagongan Jail menjelma menjadi cafe yang diminati masyarakat Malang.

Bertempat di rumah dinas Kalapas Lowokwaru, Jagongan Jail memanfaatkan tenaga dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dibina sebagai barista, kasir, stylist, maupun pramusaji.

Kalapas Kelas 1 Lowokwaru, Anak Agung Gde Krisna, mengatakan, Jagongan Jail merupakan idenya untuk mewadahi kreativitas WBP. Ia menyadari banyak potensi yang bisa digali dari para narapidana daripada hanya berdiam diri di lapas.

“Sekarang ada tenaga WBP dari lapas berjumlah 9 orang. Itu semua terpilih dan syaratnya mendapat asimilasi,” kata Anak Agung.

Meski ada embel-embel cafe binaan Lapas Lowokwaru, namun suasana di dalamnya jauh dari kata menyeramkan. Dekorasi Jagongan Jail ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa nyaman di sana.

“Kami di sini membekali anak-anak itu dengan skill agar bisa bekerja secara professional. Ini jadi hal baik bagi mereka apabila sudah bebas nanti,” jelasnya.

Berbagai menu andalan kopi dan makanan pun jadi daya tarik sendiri. Apalagi setiap menu diberi nama unik untuk menarik pengunjung. Seperti Nasi Kobongan, Nasi Goreng Pengeroyokan dan Mie Kuah Pembunuhan. Ada juga menu yang menggunakan pasal pidana dan makanan berbahan dasar jamur budidaya lapas.

“Ada juga barbershop di depan cafe. Sama tujuannya adalah membina WBP ini untuk mengembangkan bakat diri sehingga berguna di kemudian hari,” ia menambahkan.

Salah satu warga binaan bernama Danang mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. Selama ini, dirinya hanya berlatih di dalam lapas. Namun, setelah ada Jagongan Jail, dirinya bisa mengembangkan diri dengan berbaur bersama masyarakat.

“Kami senang, sehingga tidak merasa dihukum, melainkan dibina kembali ke jalan yang benar,” tutur pria asli Malang itu.

Dia pun berharap bisa bekerja atau membuka barbershop sendiri saat bebas nanti. Sehingga tidak kembali melakukan penyalahgunaan narkoba. “Saya ingin sembuh dan kembali serta diterima oleh masyarakat,” harapnya.(der)