Irjen Kemenkumham RI Puji Keberhasilan Lapas Malang Raih Target PNBP 2022

Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Razilu saat mengunjungi Lapas Kelas I Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Pemenuhan target PNBP Lapas Kelas I Malang senilai Rp100 juta pada 2022 lalu mendapat pujian dari Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Razilu.

Pujian ini disampaikan Razilu saat kunjungan dalam kunjungan pelaksanaan program “Gerbang Transisi” di Lapas Kelas I Malang, Rabu (1/2).

Kedatangannya didampingi Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari, Kadiv Pemasyarakatan Teguh Wibowo dan Kalapas Malang Heri Azhari.

Baca Juga: Terduga Pembunuh Seorang Ibu di Hadapan Anak, Ditemukan Tewas Gantung Diri

Tersangka Pembunuhan Wanita ‘Penyembah Fir’aun’ Terancam Dihukum Seumur Hidup

Razilu mengatakan, dalam pemantauan kerja ini ia melihat aktifnya WBP Lapas Kelas I Malang dalam mengikuti program kemandirian. Hasilnya, Lapas Malang mampu menduduki peringkat 3 se Indonesia dalam raihan target PNBP.

“Ini sangat luar biasa. Hasilnya dapat Rp100 juta selama 2022 kemarin dan ada 500 WBP yang terlibat kemandirian di sini. Saya cek tadi yang ikut banyak sekali makanya bisa dapat hasil itu,” katanya.

Selain itu, Razilu juga memberikan tausiah kepada WBP dengan pesan agar warga binaan dan petugas saling mencintai untuk menciptakan keberkahan dalam hidup. Tausiah itu disampaikan di Masjid At Taubah Lapas Malang menjelang waktu dhuhur.

“Kami upayakan pembinaan terbaik untuk mereka (WBP) supaya menyadari kesalahannya. Jadi ada istilah masuk minus, bebas plus. Termasuk mempersiapkan modal di akhirat,” jelasnya.

Sementara itu Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, mengatakan, keberhasilan mencapai target PNBP ini karena keterampilan petugas dan anggota memanfaatkan sumber yang ada di dalam lapas.

Total ada 15 macam kemandirian yang diajarkan di dalam lapas, namun yang paling produktif adalah produksi jamur dan magot.

“Paling berpengaruh itu produksi jamur, karena dari hulu sampe hilir bahan baku buat sendiri. Proses sampai penjualan bisa 30-40 kg per hari, satu kg Rp10 ribu,” kata Heri.

Selain itu, produksi magot bisa mencapai 7,5 ton perbulan dan sudah memiliki pasarnya sendiri.

Heri mengaku, kedatangan Razilu bisa menjadikan motivasi tersendiri bagi pengayom di lapas dan warga binaan agar bisa lebih berkembang lagi.

“Kunjungan dari pimpinan langsung ini memberikan dampak dan semangat positif bagi Lapas Kelas I Malang,” tutup Heri.(der)