MALANGVOICE– Inovasi Smart Tax milik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang terus menuai pengakuan. Kali ini, sistem pengelolaan pajak berbasis teknologi tersebut resmi direplikasi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM dengan Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, sebagai bentuk komitmen bersama dalam menghadirkan tata kelola pajak daerah yang modern dan akuntabel.
Kerja sama ini meliputi pemanfaatan dua inovasi unggulan Bapenda Kota Malang, yakni aplikasi Persada dan Vesop. Keduanya terbukti sukses mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) secara signifikan di Kota Malang.

Sebagai tindak lanjut, Kepala Bapenda Kota Malang, Dr Handi Priyanto, AP, M.Si., hadir sebagai narasumber utama dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Smart Tax yang digelar di Senggigi, Lombok Barat, Selasa (23/7/2025). Acara ini diikuti jajaran aparatur Bapenda dan Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Barat.
“Kepercayaan ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi Smart Tax di Kota Malang tidak hanya berhasil diterapkan, tapi juga layak dijadikan role model bagi daerah lain,” ujar Handi.
Ia menambahkan, kunci sukses penerapan Smart Tax tidak hanya terletak pada teknologi, tetapi juga pada sinergi antarsektor dan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah daerah.
Persada adalah aplikasi e-tax berbasis web dan Android yang digunakan untuk memantau transaksi penjualan wajib pajak secara real-time.
Vesop merupakan sistem online untuk memverifikasi subjek dan objek pajak, serta membantu petugas dalam mendata wajib pajak—mulai dari NPWPD hingga riwayat pelaporan.
Kedua aplikasi ini menjadi tulang punggung dalam menciptakan sistem perpajakan yang transparan, efisien, dan minim kebocoran.
Namun tak hanya itu, Bapenda Kota Malang juga mengembangkan berbagai sistem pendukung lainnya, seperti e-SPPT, e-BPHT, e-SKPD, SiPetapa, Singo Pajak, dan SIAPGRAK, yang semuanya saling terintegrasi dalam satu ekosistem pajak daerah digital.
“Transformasi digital ini bukan hanya soal teknologi. Keterlibatan aktif masyarakat, dukungan kebijakan, dan kolaborasi lintas OPD menjadi pilar penting dalam ekosistem Smart Tax yang kami bangun,” jelas Handi.
Melalui kerja sama ini, Kota Malang berharap pengalamannya dalam menerapkan Smart Tax dapat menjadi referensi berharga bagi Lombok Barat. Tidak hanya untuk meningkatkan PAD, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam membangun layanan publik yang lebih terbuka, mudah diakses, dan terpercaya.
“Kami ingin kerja sama ini menjadi jembatan transfer pengetahuan dan inovasi. Karena pada akhirnya, semua daerah punya tujuan yang sama: menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Handi.(der)