Ini Alasan Pemadaman Kebakaran Hutan Arjuno butuh Water Bombing

Helikopter MI-8 dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang disewa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Landasan Undara Abdulracman Saleh, Malang, Jumat (2/8). (Foto: Dok. BPBD Kota Batu for MVoice)
Helikopter MI-8 dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang disewa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba di Landasan Undara Abdulracman Saleh, Malang, Jumat (2/8). (Foto: Dok. BPBD Kota Batu for MVoice)

MALANGVOICE – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kota Batu mendatangkan Helikopter MI-8 dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah untuk melakukan pemadaman melalui udara atau water bombing.

Hal itu dikatakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur, Yanuar Rachmadi. ”Ya, helikopter ini baru tiba pukul 13.30 tadi di Lanud Abdulrachman Saleh. Dan rencananya Sabtu (3/8) pukul 08.00 WIB kami lakukan operasi dahulu,” katanya.

Baca Juga: Padamkan Kebakaran Gunung Arjuna, Water Bombing Diterjunkan

Menurutnya, mendatangkan helikopter tersebut untuk water bombing sangat diperlukan. Lantaran melihat beberapa aspek kedaruratan yang terjadi dalam kebakaran lahan dan hutan di Gunung Arjuna.

”Nah, yang terbakar itu ada nyawanya orang se Jatim. Karena dekat dengan Arboretum, Sumber Brantas,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan jika Arboretum merupakan sebuah taman yang dimiliki oleh badan Perhutani Kabupaten Malang. Lokasinya berada di sebelah timur kaki gunung Anjasmoro.

Di tempat tersebut juga ada sumber air yang mengaliri sungai penting di Jawa Timur. Selain itu merupakan titik nol atau titik awal dari Sungai Brantas. Dan ini yang harus dilindungi yakni sumber airnya.

Selanjutnya, pertimbangan lain yaitu melihat luas kebakaran yang sudah mencapai sekitar 300 hektare itu dikhawatirkan dalam waktu dekat jika terjadi hujan tidak ada yang bisa menyerap. Parahnya, nanti justru menyebabkan longsor dan lain sebagainya.

”Menyelamatkan vegetasi (tumbuhan). Apalagi, di situ (gunung arjuno) termasuk juga tempat flora fauna berada. Selain itu juga medan yang dari informasi BPBD Batu sangat sulit dan berbahaya,” tuturnya.

Oleh karena itu, meski ini pertama kalinaya di Jawa Timur. Berapa pun biaya yang diperlukan pihaknya akan tetap melakukannya untuk hal yang memang penting.

”Karena ini untuk penyelamatan nyawa semua orang. Berapa pun yang diperlukan untuk hal yang urgent termasuk kebencanaan. Kita keluarkan,” tandasnya.(Hmz/Aka)