MALANGVOICE – Pagelaran Wayang Kulit Virtual ‘Asmara Bumi’ digelar dalam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Kota Batu, Sabtu (17/10/2020) malam. Kesenian-kesenian tradisional khas masyarakat di masing-masing 24 desa atau kelurahan juga digelar serentak.
Sebagaimana di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, masyarakat menggelar kesenian reog. Begitu halnya di Kelurahan Dadaprejo. Selain menggelar kesenian reog, masyarakat juga menggelar kesenian bantengan beserta ritualnya.
Selain kesenian, berbagai hiburan seperti parade miniatur truk digelar di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Masyarakat, khususnya di Dusun Payan, beriring-iringan bersama anak-anaknya menarik truk-truk mini menghibur malam puncak HUT Ke 19 Kota Batu ini.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan beragam kegiatan pagelaran seni dan hiburan ini memang dihadirkan secara serentak di 24 desa atau kelurahan di Kota Batu dengan bertajuk Flower Culture Festival ‘Ragam Budaya Desa Berdaya Kota Berjaya’.
Sekalipun digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19 atau virus corona. Dia menyebutkan kegiatan ini bisa menjadi dahaga masyarakat akan hiburan kesenian.
”Masing-masing desa atau kelurahan kan memiliki kesenian-kesenian khas tradisional. Makanya, kami dorong masyarakat agar menampilkannya untuk ikut meriahkan puncak HUT ke-19 Kota Batu,” ungkapnya.
Selain untuk menghibur masyarakat akan dahaga pertunjukan seni. Arief mengungkapkan digelarnya kegiatan tersebut juga agar pelaku seni di Kota Batu bisa menunjukkan kreativitasnya.
Apalagi, kata dia, para pegiat kesenian itu tidak melakukan kegiatan apapun selama pandemi Covid-19 ini. Sehingga, dia berharap dahaga akan kembali menghibur masyarakat bisa membuat semangat para pegiat seni tersebut.
”Kegiatan ini tentunya diharapkan bisa mengobati kerinduan akan pertunjukkan kesenian. Selain masyarakat, pegiat seni bisa kembali menunjukkan kreativitasnya dalam kesenian,” terangnya.(der)