Hunian Baru bagi Korban Banjir Bandang Mulai Dibangun

Hunian baru mulai dibangun untuk warga yang rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pemkot Batu mengarahkan perhatiannya pada upaya pemulihan dampak banjir bandang yang menerjang Kota Batu pada 4 November lalu.

Penanganan pascabencana ini dilakukan sejak masa tanggap darurat bencana dicabut pada 17 November. Beranjak kemudian memasuki masa transisi yang diberlakukan selama dua pekan nanti sejak 18 November.

Penanganan pascabanjir bandang diawali dengan menormalisasi aliran sungai. Selanjutnya Pemkot Batu memulai pembenahan terhadap sejumlah rumah rusak akibat diterjang arus banjir. Total terdapat delapan unit rumah rusak. Pemilik rumah akan direlokasi ke tempat baru, tapi hanya tiga rumah yang lahannya difasilitasi pemerintah. Sedangkan lima rumah lainnya bakal didirikan di lahan milik pribadi

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso bersama Kasrem 083/Bdj Letkol Inf A Juni Toa mengunjungi pengerjaan pembangunan rumah bagi warga terdampak di Dusun Keliran, Desa Bulukerto, Bumiaji, Kota Batu Senin (22/11). Pembangunan rumah itu telah dimulai sekitar tiga hari lalu.

“Masih dua rumah yang dikerjakan. Lahannya juga telah kami sediakan seluas 110 meter persegi untuk mendirikan tiga rumah. Lokasinya berada di belakang rumah Kades Bulukerto,” urai Punjul.

Ketiga pemilik rumah itu direlokasi ke tempat lain yang dirasa lebih aman. Segala keperluan material dan biaya lahan ditanggung sepenuhnya melalui anggaran pemerintah pusat serta tanggungan biaya kebutuhan material untuk pembangunan lima rumah yang didirikan di lahan pribadi.

Punjul menambahkan, akan berkordinasi berkaitan harga lahan untuk mengantisipasi munculnya potensi pelanggaran. “NJOP lahannya bernilai Rp 700 ribu- Rp 800 ribu. Sedangkan harga pasarannya Rp 1,7 juta. Sehingga akan segera kami rapatkan. Rumah yang akan dibangun bertipe 36,” papar dia.

Rianto salah satu warga yang rumahnya ambruk disapu banjir, memilih berpindah ke lokasi baru untuk membangun kembali rumahnya. Hunian barunya itu didirikan di lahan miliknya pribadi. Dia memutuskan pindah atau menurut anjuran pemerintah untuk relokasi.

“Saya takut kalau misal bangun rumah di dekat sungai lagi. Saya putuskan bangun rumah di atas, ini lahan saya sendiri. Rencana akan bangun rumah tipe 36 atau seluas 6×6 meter,” ujar Rianto.(der)