Hujan Deras Pengaruhi Harga Cabai Rawit

Salah satu petani cabai saat menunjukkan hasilnya. (Toski D).

MALANGVOICE – Cuaca hujan mengguyur wilayah Malang Raya, khusus Kabupaten Malang membuat harga cabai rawit meningkat tajam hingga 100 persen. Peningkatan tersebut terjadi dalam kurun waktu satu minggu terkahir.

“Berdasarkan laporan dari salah satu Sub Terminal Agribisnis Mantung, Pujon, Minggu kemarin itu masih diangka Rp 35 ribu per kilogramnya, sekarang itu sudah mencapai Rp 63 ribu per kilogram cabai rawit,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Budiar Anwar, saat dihubungi, Kamis (7/1).

Menurut Budiar, kenaikan harga jual tersebut dikarenakan musim hujan, yang membuat petani cabai gagal panen, lantaran berkurangnya sinar matahari dan airnya melimpah.

“Jadi karena musim hujan, banyak bunga yang rontok. Padahal bunga itu yang nanti jadi cabai rawit,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai rawit tersebut, lanjut Budiar, para pedagang sebenarnya sudah ada memiliki upaya untuk mengatasi permasalah kenaikan harga cabai rawit di Kabupaten Malang, dengan cara barter komoditas dengan petani daerah di luar Kabupaten Malang.

“Mereka sudah mengantisipasi kenaikan itu. Contohnya, biasanya di Pasar Mantung itu menjual komoditas yang banyak kan Manisa. Mereka jual ke Bali, NTT (Nusa Tenggara Timur). Sementara dari Bali, NTT mengirim cabai rawit,” jelasnya.

Dengan begitu, tambah Budiar, harga cabai rawit tidak sampai pada angka Rp 100 ribu per kilogram.

“Kalau dulu sempat Rp 100 ribu ya alhamdulilah sekarang masih Rp 63 ribu. Jadi masih bisa ditekan walaupun normalnya Rp 35 ribu,” pungkasnya.(der)