TNI Bersama Warga Buka Akses Jalan Darurat Jembatan Druju

Personil Koramil 0818/03 Kasembon Gotong Royong dengan Warga. (Istimewa).

MALANGVOICE – Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Dusun Druju, Desa Pondokagung Kasembon, selama sekitar dua jam membuat jembatan penghubung di dusun tersebut ambrol.

Ambrolnya jembatan tersebut membuat sebanyak 7.450 warga desa setempat terisolir. Pasalnya jembatan Druju itu merupakan akses satu-satunya menuju Desa Pondok Agung.

Danramil 0818/03 Kasembon, Kapten Arm Budi menyampaikan, meski tidak ada korban jiwa, putusnya jembatan (jalan utama) penghubung Desa Pondokagung dengan wilayah Kecamatan Kasembon membuat akses warga terbatas.

“Warga dusun druju menjadi terisoler,” ungkapnya, Kamis (7/1).

Dengan begitu, lanjut Budi, para Personel Koramil 0818/03 Kasembon dibantu dengan masyarakat beserta tim BPBD dan lainnya melaksanakan pembuatan jalan darurat sambil menunggu pembenahan jembatan yang putus akibat hujan lebat tersebut.

“Ini (gotong royong membangun jalan darurat) dilakukan agar para masyarakat Desa Pondokagung tidak terisolir dan tetap berjalan roda perekonomiannya, sembari menunggu perbaikan jembatan terselesaikan,” tegasnya.

Terpisah, Camat Kasembon, Kasiyanto mengatakan, saat ini Muspika membuat jembatan darurat untuk membuka akses jalan menuju Desa Pondokagung.

“Pembuatan jembatan itu kami lakukan secara gotong royong, letaknya tidak jauh dari lokasi jembatan awal,” tandasnya.

Sebagai informasi, jembatan Druju, Desa Pondokagung Kasembon, ambrol lantaran tergerus air akibat hujan deras yang turun volume air meningkat diketahui sejak pukul 15.45 WIB.

Namun, sekitar pukul 17.46, jembatan mulai miring dan sebagian sudah mulai ada yang ambrol yang puncaknya pada pukul 17.49 WIB, jembatan sepanjang 15 meter tersebut akhirnya ambrol, hujan pun masih turun hingga pukul 18.50 WIB.(der)