MALANGVOICE – Kebakaran hutan di Gunung Arjuna, Kota Batu semakin meluas. Hingga kini tercatat luas hutan yang terdampak kebakaran diperkirakan meluas sekitar 300 hektare.
Sebagai upaya pemadaman api tersebut akan menggunakan skema water bombing atau penyiraman air dari udara dengan helikopter.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Achmad Choirur Rochim mengatakan, operasi pemadaman secara manual masih dilaksanakan di beberapa titik yang terlihat bara api.
“Ya, meski pada Kamis (1/8) pukul 15.00 WIB api sudah padam, tapi masih ada potensi munculnya api. Karena petugas kesulitan memadamkan bara api yang masih menyala,” ujarnya.
Petugas terus menyisir bara api di lokasi dengan cara manual pembuatan sekat dengan menggunakan peralatan yang terbatas. Melihat kondisi ini, operasi penanganan darurat kebakaran hutan ini harus segera dilakukan.
Sehingga pada Kamis (1/8) pukul 18.00 WIB dilaksanakan rapat koordinasi evaluasi pelaksanaan pemadaman yang telah dilaksanakan dan penyiapan rencana operasi pemadaman melalui udara.
“Rencana kami akan melakukan operasi hari Jumat. Penyiapan operasi pemadaman udara menggunakan water boombing,” ungkapnya
Direncanakan pesawat akan tiba di Malang pukul 13.30 WIB. Kemudian segera dilakukan penyemprotan air dari udara.
Meskipun menunggu dilakukan water booming, pemantauan dan pemadaman bara api yang masih menyala terus dilakukan secara manual oleh petugas.
Kebakaran tersebut bermula pada Minggu (28/7). Awal kebakaran tersebut berhasil dengan cepat ditangani dan pada Senin (29/7) telah berhasil dipadamkan. Tapi, akibat hembusan angin yang cukup kencang membuat bara api sisa kebakaran kembali memunculkan api.
Kebakaran kali kedua tersebut lebih sulit untuk dipadamkan karena lokasi kebakaran di Blok Gentong Growah, Gunung Arjuno tersebut memiliki kemiringan hingga lebih dari 60 derajat. (Der/Ulm)