Hasil Survei Terus Positif, Kawan Gibran Ajak Relawan Kawal Kemenangan Prabowo

Deklarasi dukungan Prabowo - Gibran di Bangkalan. (istimewa)

MALANGVOICE – Kornas Kawan Gibran, Ali Muthohirin mengajak para relawan Prabowo-Gibran menjaga kemenangan yang berada di depan mata.

Pernyataan itu disampaikan Ali dalam pembukaan deklarasi Prabowo Gibran di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Ahad (4/2).

Ia mengatakan kemenangan di depan mata berdasarkan beberapa hasil survei yang menunjukkan capaian Prabowo-Gibran melebihi angka 50 persen di Pemilu 14 Februari 2024.

Baca Juga: Geger Pemuda Baku Hantam di Suhat, Ternyata Ini Masalahnya

Relawan Kawan Gibran Tetap Solid Meski Diterpa Isu Miring

Menurutnya, sekuat apapun serangan yang diterima oleh paslon nomor dua menjelang pemilu kali ini tidak akan membuat gerakan relawan Kawan Gibran melempem sedikitpun. Karena bagi Ali, hampir semua elemen masyarakat mendukung Prabowo Gibran di Jawa Timur, termasuk di Bangkalan.

“Kami dari Kawan Gibran akan terus tancap gas mempertebal kemenagan Prabowo-Gibran di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Timur ini. Masyarakat dan relawan Kawan Gibran yang hadir di sini adalah bukti bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran didukung hampir semua elemen masyarakat di Bangkalan untuk merebut kemenangan sekali putaran di Pemilu 2024 nanti,” ujarnya.

Menurut Ali, Dukungan inilah yang membuat banyak pihak relawan panik dan sangat aktif mengkampanyekan Prabowo gibran dengan konten yang negatif. Tapi sebagai orang yang sadar bahwa ini negara demokrasi, ia ingin jadikan itu sebagai kritik yang membangun pondasi demokrasi kita agar lebih kokoh.

“Kita hargai kritikan itu, karena di alam demokrasi hal ini wajar, dan kita cukup jadikan itu sebagai pengingat. Yang terpenting kita tidak melanggar aturan yang berlaku,” kata pria yang juga Kader PSI itu.

Randi yang menjadi salah satu pembicara dalam deklarasi itu menegaskan satu hal penting menjelang Pemilu 2024 nanti. Menurutnya, sebagai masyarakat yang sadar politik maka harus memilih pemimpin yang tidak menjadikan gimik-gimik agama sebagai jualan politik.

“Jangan menggunakan gimik agama untuk memecah belah anak bangsa hanya untuk kepentingan kekuasaan,” tandasnya.(der)