MALANGVOICE – Menjelang hari lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 M, harga Telur ayam di tingkat Peternak di wilayah Malang merangkak naik.
Salah seorang pekerja di Peternakan ayam petelur di Dusun Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Mulianto mengatakan, harga telur ayam saat ini Rp22 ribu/kg, naik Rp3 ribu dari sebelumnya Rp19 ribu.
“Ramadan ini sekarang harganya jadi Rp 22 ribu, sebelumnya hanya Rp 19 ribu,” katanya, Jumat (15/4)
Menurut Mulianto, kenaikan harga telur ayam tersebut dipicu karena harga pakan yang naik sejak dua minggu terakhir.
Harga pakan ayam sekarang Rp350 ribu per karung dengan berat 50 kg, padahal sebelumnya masih harga Rp 250 ribu per karung.
Meskipun harganya mengalami kenaikan, tetapi masih tergolong murah. Bahkan, peternak masih merugi karena belum mampu menutupi biaya produksi.
“Harga itu, biar pun mengalami kenaikan, tetapi masih tergolong murah di tingkat peternak dan peternak masih merugi karena pakan juga naik,” ujarnya.
Di tempat peternakan milik Pak Tasir ini terdapat lebih 4000 ayam petelur yang harus diberi makan oleh Mulianto. Dalam sehari pakan yang harus diberikan sebanyak 350 kilogram atau menghabiskan sekitar 7 karung pakan.
“Sehari bisa habis 7 karung pakan, ya kurang lebih 350 kilogram untuk 4000 ayam ini,” tegasnya.
Dalam sehari tempat peternakan ayam petelur ini mampu menghasilkan 16 peti atau sekitar 160 kilogram telur karena per peti itu 10 kg.
Mulianto berharap harga telur ayam bisa kembali naik agar para peternak tidak merugi. Menurutnya, harga ideal agar peternak ayam petelur tidak merugi berada pada kisaran Rp25 ribu-27 ribu per kilogram.
“Biasanya saat ramadan akan naik terus, untuk menutup biaya produksi di harga Rp 25 ribu, itu juga tipis keuntungannya,” harapnya.(end)