Hadapi Idul Fitri, BI Persiapkan Uang Pecahan Rp4,511 Triliun

Kepala KPWBI, Azkha Subhan A, saat memberikan sambutan, (MG2).

MALANGVOICE – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Malang melakukan persiapan guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang pecahan menjelang idul Fitri 1442 Hijriah.

Kepala KPWBI Malang, Azka Subhan, menyiapkan strategi menghadapi peningkatan permintaan uang pecahan baru dengan menyiapkan uang sebanyak Rp4 triliun lebih.

“Uang kartal sebanyak Rp4,511 triliun. Jumlah tersebut merupakan nominal yang diperhitungkan melalui estimasi kenaikan jumlah permintaan kebutuhan uang pada periode Ramadan/ldul Fitri, yakni sekitar 46,84% lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya dengan jumlah Rp3,072 triliun,” ujarnya, Jumat (16/4).

Dikatakannya, untuk peningkatan kebutuhan uang tunai di tahun 2021 ini dipengaruhi tren pertumbuhan uang kartal dan preferensi perbankan ke pecahan Rp100 ribu. Kemudian adanya pelonggaran mobilitas masyarakat pada tahun ini dibandingkan tahun lalu saat PSBB tepat ketika Idul Fitri.

“Kegiatan usaha mulai membaik pasca perluasan vaksin covid dan pembukaan industri dari sektor- sektor prioritas. Daya beli masyarakat mulai membaik ditandai dengan inflasi kota malang pada bulan maret tercatat 0.08 persen dan relaksasi beberapa kebijakan pemerintah seperti pembebasan PPNBM per maret dan kebijakan BI berupa pelonggaran LTV atau FTV,” imbuhnya.

Dana itu dipersiapkan baik penarikan oleh perbankan, kegiatan kas keliling, kepada BPR di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo, “Penukaran kepada stakeholder, instansi atau lembaga negara yang menjadi mitra kerja BI,” imbuhnya.

Untuk mendukung rencana ini, BI bersama dengan seluruh unsur perbankan dan BPR di wilayah Malang Raya telah melakukan rapat koordinasi pada 20 Maret 2021 lalu.

“Mendapatkan kesepakatan antara BI Malang, Perbankan dan BPR untuk melakukan layanan penukaran uang pecahan kecil sebanyak 84 titik di loket perbankan dan 38 titik di loket BPR yang tersebar di wilayah Malang Raya yang telah bekerja sama dengan BI untuk menghindari potensi munculnya penukaran uang secara ilegal dan risiko uang palsu,” tandasnya.(der)